Kenali Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Kenali Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Kenali Gejala dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue
Ilustrasi nyamuk (Ils: Ana Fantofani)

Suaramuslim.net – Demam berdarah dengue sudah diketahui sejak abad ke 19. Penyakit ini banyak menyebar di Asia, yaitu India, Filipina, Indonesia, dan Brasil di Amerika Selatan serta negara-negara lainnya. Di Asia Tenggara penyakit ini mulai ditemukan pada 1950-1975. Di Indonesia sendiri, pasien demam berdarah dengue mulai ditemukan di Surabaya dan kemudian di Jakarta pada 1969. Saat itu ada 24 orang meninggal. Sejak saat itu Indonesia tidak pernah lepas dari wabah demam berdarah dengue atau biasa disebut DBD.

Seiring kehadiran musim penghujan, wabah DBD datang lagi. Sejak awal Januari, sejumlah daerah di Indonesia terjangkit hingga ada korban meninggal dunia. Di Sulawesi Utara (Sulut), misalnya, sudah ada tiga orang meninggal akibat DBD hingga 6 Januari lalu.

Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kabupaten Mojokerto, dr Langit Kresna Janitra, kehadiran wabah DBD disebabkan oleh sikap abai masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Lantaran wabah DBD yang menjangkiti sejumlah wilayah di Indonesia ini, para kepala daerah pun sibuk mengeluarkan imbauan dan kebijakan pengasapan (fogging). Adapun di Jatim, aparat TNI turut memerangi dengan membagikan bubuk abate untuk membunuh jentik nyamuk di bak mandi.

Apa sih Demam Berdarah Dengue Itu?

Demam berdarah dengue adalah infeksi yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus, keluarga Flaviviridae, yaitu virus dengue. Virus ini ditularkan melalui gigitan nyamuk-nyamuk, antara lain: Aedes Aegepty dan Aedes Albopictus betina. Virus dengue inilah yang menyerang manusia dan dapat mematikan. Dalam ilmu kedokteran, DBD dikenal sebagai penyakit Dengue Hemorrhagis Fever. Disebut demikian karena orang yang terserang DBD akan mengalami demam tinggi, ada gangguan darah kapiler dan terganggunya sistem pembekuan darah yang mengakibatkan perdarahan.

Dengue menyerang darah merah manusia dengan masa inkubansi antara 2 sampai 7 hari. Dalam masa inkubasi, tubuh manusia tidak mengalami perubahan. Setelah masa inkubasi, tubuh manusia akan mengalami demam tinggi sampai lebih dari 40 derajat celcius. Pada masa ini jumlah kadar trombosit akan menurun secara tajam dari sekitar 200.000 unit per mm2 menjadi sekitar kurang dari 50.000 unit per mm2 unit. Bila perdarahan orang yang terserang demam berdarah dengue tidak bisa diatasi maka ada kemungkinan akan timbul komplikasi dan bisa menyebabkan kematian bila tidak segera ditolong dan dirawat secara intensif.

Gejala DBD

Gejala orang yang terserang DBD antara lain:

  1. Gejala awalnya mirip sekali dengan flu biasa atau sakit radang saluran pernapasan biasa. Bila sudah gawat maka nadi dan tekanan darah tidak dapat diukur. Tanda-tanda fisik antara lain tubuh lemah, pucat, dan tidak semangat
  2. Suhu badan meningkat secara mendadak di atas suhu normal, rata-rata di atas 40 derajat celcius selama empat hari. Tubuh akan merasa kedinginan.
  3. Tekanan darah menurun, tidak beraturan dan denyut nadi lemah.
  4. Sendi, otot, dan betis sakit terasa nyeri dan sakit.
  5. Sakit kepala berat dan pusing.
  6. Perut sakit dan mual serta mau muntah.
  7. Ulu hati terasa nyeri dan kadang-kadang ada pendarahan di lambung.
  8. Terdapat bintik-bintik merah di kulit pada beberapa bagian tubuh seperti tangan dan kaki.
  9. Ada pendarahan di mulut (gusi), hidung, dan berdarah waktu buang air besar.
  10. Bagi wanita penderita yang sedang haid, jumlah darah haid dan masa haidnya akan bertambah banyak.
  11. Bila penderita sudah parah, dia akan merasa gelisah. Pada ujung hari, tangan dan kakimya terasa dingin.
  12. Penderita tidak bisa makan dan minum serta muntah terus, kesadarannya menurun dan mulai hilang.

Upaya pencegahan

  1. Memakai vaksin DBD, Indonesia sudah mampu memproduksi vaksin ini.
  2. Upaya utama yang dilakukan adalah dengan memusnahkan perantaranya, yaitu Aedes Aegepty dan Aedes Albopictus.
  3. Upaya pencegahan tidak hanya dilakukan pemerintah tetapi juga melibatkan masyarakat. Hal ini dilakukan antara lain dengan penyemprotan/fogging pembasmi nyamuk, mematikan jentik nyamuk, memberi bubuk abate di kolam atau bak mandi, dan membentuk masyarakat peduli demam berdarah dengue. Dengan cara mengaktifkan kelompok pemantau jentik nyamuk di setiap RT.
  4. Upayakan untuk memutus rantai daur hidup nyamuk dengan mengenali sifat nyamuk Aedes Aegepty dan Aedes Albopictus. Nyamuk ini suka bersarang dan bertelur di air bersih. Jadi tempat atau wadah yang dapat menampung air ini harus dibersihkan atau dimusnahkan. Hal ini harus dilakukan secara terus menerus tanpa batas waktu. Waspadalah pada musim hujan di mana banyak air tergenang. Keringkanlah air yang mengenang dan timbun bagian ini agar tidak bisa lagi menampung air.
  5. Nyamuk ini suka menggigit di siang hari khususnya di pagi dan sore hari. Oleh karena itu harus memakai pakaian lengan panjang dan mengoleskan lotion anti nyamuk di tangan dan kaki.
  6. Lindungi bayi waktu tidur di siang hari dengan memakai kelambu untuk mencegah nyamuk menggigitnya.
  7. Jangan menggantung baju bekas pakai.
  8. Semprotkan obat pembasmi nyamuk di dalam rumah secara teratur di sore hari sebelum tidur.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment