Kesalahan Adab Makan dan Minum

Kesalahan Adab Makan dan Minum

Ilustrasi sendok, piring, dan garpu. Ils: darunnajah.com

Suaramuslim.net – Menjadi orang tua merupakan hal yang sangat membanggakan. Namun, banyak hal yang harus diajarkan kepada anak-anak kita. Bukan hanya sekadar merawat dan menjaga hingga bertumbuh dewasa. Adab, sopan santun, dan tata krama juga harus diterapkan oleh kedua orang tua. 

Salah satu adab yang harus dipelajari anak adalah adab ketika makan. Meskipun sering dianggap mudah, adab makan ini sangat penting untuk dipelajari.

Allah Ta’ala berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada rasul, dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.” (Muhammad: 33).

Cukuplah firman Allah Ta’ala tersebut menjadi nasihat bagi kita semua untuk selalu berusaha menaati perintah Allah dan perintah Rasul-Nya, baik perintah wajib maupun anjuran (sunnah) atau perintah untuk menjauhi perkara yang dilarang. Saat ini banyak kita jumpai seorang muslim yang menyepelekan amalan sunnah, namun berlebihan pada perkara yang mubah. Maka perhatikanlah firman Allah Ta’ala.

“Dan apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr: 7).

Berikut kesalahan manusia saat makan dan minum, mengutip dari buku 400 Kebiasaan Keliru dalam Hidup Muslim karya Abdillah Firmanzah Hasan yang dilansir dari muslimahdaily.com.

1. Mengambil makanan dari tengah (jauh)

Anas bin Malik meriwayatkan, “Ada seorang penjahit yang mengundang Rasulullah untuk menikmati makanan yang ia buat. Aku ikut pergi menemani beliau. Orang tersebut menyuguhkan roti yang terbuat dari gandum kasar dan kuah yang mengandung labu dan dendeng. Aku melihat Rasulullah selalu mengambil labu yang berada di pinggir nampan.” (Al-Bukhari dan Muslim).

Hadis ini menunjukkan salah satu adab makan yaitu dengan mengambil lauknya dari yang terdekat terlebih dahulu. Hal ini juga menyangkut etika atu sopan santun jika ada orang yang makan bersama kita.

Namun, bagaimanakah jika dihidangkan banyak makanan?

Dalam hal ini Ibnu Abdil Bar dalam at-Tamhid mengatakan bahwa diperbolehkan mengambil makanan yang tidak berada di dekat kita. Tentunya apabila hal tersebut untuk memilih makanan yang dikehendaki.

2. Meniup makanan panas

Saat dalam kondisi lapar dan perut kosong, biasanya kita akan segera melahap makanan yang ada di depan mata, meskipun masih dalam keadaan panas biasanya mereka akan meniupnya. Perbuatan ini sebenarnya dianggap biasa, namun keliru.

Diriwayatkan dari Asma binti Abu Bakar, jika beliau membuat roti tsarid maka beliau tutupi roti tersebut dengan sesuatu sampai panasnya hilang, kemudian beliau berkata, “Aku mendengar Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya hal tersebut lebih besar berkahnya.” (Ahmad).

3. Meniup bekas air minum

Disebutkan dalam hadis yang dirawayatkan Ibnu Abbas, “Sesungguhnya Rasulullah melarang untuk bernapas atau meniup bekas air minum.” (At-Tirmidzi dan Abu Dawud).

Menurut Imam Nawawi, “Larangan bernapas dalam bekas air minum adalah termasuk etika karena dikhawatirkan hal tersebut mengotori air minum atau menimbulkan bau yang tidak enak atau dikhawatirkan ada sesuatu dari mulut dan hidung yang terjatuh ke dalamnya dan hal-hal semacam itu.”

4. Mencela makanan

Setiap makanan yang tersedia di hadapan kita merupakan rezeki dari Allah yang wajib disyukuri. Andaikan makanan tersebut tak sesuai dengan selera, maka tak selayaknya kita mencela.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah, “bahwa Rasulullah tidak pernah mencela makanan, apabila beliau berselera (menyukai makanan yang dihidangkan) beliau memakannya, kalau tidak suka (tidak berselera), beliau meninggalkannya.” (Al-Bukhari dan Muslim).

5. Membuang makanan jatuh

Saat kurang berhati-hati dalam makan, biasanya makanan akan terjatuh sebagian ke lantai. Lalu kita membuang percuma padahal makanan tersebut jatuh di lantai yang bersih dan memungkinkan untuk dimakan lagi.

“Jika sesuap makanan kalian jatuh hendaklah mengambilnya, membuang kotoran yang menempel pada makanan itu, kemudian memakan sesuap makanan tersebut, serta tidak membiarkannya dimakan setan.” (Muslim).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment