Kiai Ma’shum, Lakukan Orasi Meski Berkursi Roda

Kiai Ma’shum, Lakukan Orasi Meski Berkursi Roda

Kiai Ma’shum, Lakukan Orasi Meski Berkursi Roda di halal bi halal dan silaturahim 212

Suaramuslim.net – Meskipun dalam kondisi kurang sehat, KH. Muhammad Ma’shum, pengasuh Ponpes Al-Ishlah tetap memaksa untuk bisa berorasi. Beliaupun harus “cuti” dari rumah sakit untuk menemui para peserta Silaturahim Spirit 212.

Kiai Ma’shum memang sedang rawat inap di Rumah Sakit Siloam Surabaya karena penyakit hernia yang berada di lambung. “Saya terpaksa cuti 3 hari dan datanng ke sini,” katanya.

“Daripada terkapar di kasur, lebih baik saya terkapar di medan tempur,” ucapnya tegas dalam orasinnya yang diteruskan oleh gemuruh takbir dari seluruh peserta Halal Bihalal Spirit 212 di Bondowoso.

Panas yang membara, tak menyurutkan semangat Kiai Ma’shum yang juga merupakan Pimpinan Pondok Al Ishlah Bondowoso. Ia begitu bersemangat menjelaskan hakikat spirit 212 sesungguhnya.

Menurutnya, spirit 212 adalah kekuatan umat Islam sesungguhnya. Namun, Pimpinan Pondok Al Ishlah tersebut menyayangkan  bahwa masih banyak masyarakat yang tidak mengerti semangat 212. “Masih banyak yang takut tentang 212,” ujarnya.

Makna Spirit 212 Sesungguhnya

 Dalam orasinya, Kiai Ma’shum  menjelaskan lima belas hakikat  spirit 212. Menurutnya, ada begitu banyak semangat yang dimiliki oleh para aktivis 212.

Semangat yang pertama adalah ikhlas karena Allah. “Para aktivis bela islam adalah orang yang ikhlas,” tegasnya. Para aktivis 212 adalah orang yang ikhlas dalam membela agama Allah lillahi ta’ala.

Selanjutnya, ia  juga menjelaskan bahwa semangat 212 adalah semangat bela qur’an, semangat jihad, semangat berkorban, semangat kejujuran, dan juga semangat sabar atau menahan diri.

Ia menambahkan, semangat yang paling utama adalah semangat persatuan dan persaudaraan kemanusiaan. “Semangat persatuan indonesia, semangat dan persatuan kemanusiaan,” tegasnya.

Selanjutnya adalah semangat taat hukum, semangat toleransi, semangat persatuan bangsa, semangat siap mati untuk bela bangsa dan bela negara, semangat iman, semangat pancasila. Jika semangat 212 ini muncul di seluruh tubuh umat Islam, tentunya umat Islam akan menjadi lebih kuat.

Di akhir orasinya, Kiai Ma’shum berkata, “Mari Nyanyikan Garuda Pancasila,” serunya kepada para peserta halal bi halal, untuk menyanyikan garuda pancasila. Kiai Ma’shum melakukan sebuah pembuktian bahwa ummat Islam bukan anti pancasila. (muf/smn)

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment