Suaramuslim.net – Ketika Allah subhanahu wa ta’ala mengamanahkan posisi khalifah kepada Umar bin Khathab ra., hampir tiada hari yang dilewati umar tanpa melayani umat muslim.
Setiap hari ia berkeliling untuk melihat kondisi umat yang dipimpinnya. Bahkan, keluarganya pun turut terlibat dalam melayani rakyat, salah satunya sang istri, Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib. Mari kita lihat bagaimana kekompakan mereka dalam melayani umat.
Aslam mengisahkan, “Pernah suatu malam aku keluar bersama Umar ra. ke luar kota Madinah. Kami melihat ada sebuah tenda dari kulit, dan segera kami datangi, ternyata di dalamnya ada seorang wanita sedang menagis. Umar ra. bertanya tentang keadaannya, dan dia menjawab, ‘Aku adalah seorang wanita Arab yang akan bersalin (melahirkan) sedang tidak memiliki apapun.’
Umar ra. menangis dan segera berlari menuju rumah istrinya, Ummu Kultsum binti Ali bin Abi Thalib dan berkata, ‘Apakah engkau mau mendapatkan pahala yang akan Allah subhanahu wa ta’ala karuniakan kepadamu?’
Segera Umar ra. memberitakan padanya mengenai wanita yang dilihatnya tadi, maka istrinya berkata, ‘Ya, aku akan membantunya.’
Umar ra. segera membawa satu karung gandum beserta daging di atas bahunya, sementara Ummu Kultsum membawa peralatan yang dibutuhkan untuk bersalin, keduanya berjalan mendatangi wanita tersebut.
Sesampainya di sana Ummu Kultsum segera masuk ke tempat wanita itu, sementara Umar ra. duduk bersama suami wanita itu -yang tidak mengenal Umar ra.-sambil berbincang-bincang. Akhirnya wanita itu berhasil melahirkan seorang bayi.
Ummu Kultsum berkata kepada Umar ra., “Wahai Amirul mukminin sampaikan berita gembira kepada suaminya bahwa anaknya yang baru lahir adalah lelaki.”
Ketika lelaki itu mendengar perkataan Amirul Mukminin ia merasa sangat kaget dan minta maaf kepada Umar ra.. Namun Umar ra. berkata kepadanya, ‘Tidak mengapa.’ Setelah itu Umar ra. memberikan kepada mereka nafkah dan apa yang mereka butuhkan lantas iapun pulang.”
Masyaallah, kisah ini mungkin singkat, namun banyak hikmah dan teladan yang kita dapat dari sepenggal sejarah ini. Salah satunya, kebiasaan Umar ra. berbagi pahala dalam melayani rakyat bersama keluarganya.
Bahkan Umar ra. juga berpesan kepada keluarganya agar berhati-hati dalam menggunakan harta, baik itu untuk makanan, pakaian, dan urusan-urusan lainnya. Ada satu riwayat, ketika melaksanakan ibadah haji Umar ra. hanya menggunakan 16 dinar, sementara ia berkata kepada anaknya, “Kita terlalu boros dan berlebihan.”
Selain itu, Umar dikenal tidak pernah bernaung di bawah sesuatu, tetapi ia akan meletakkan kainnya di atas pohon kemudian bernaung di bawahnya. Ia tidak memiliki kemah ataupun tenda. Umar memastikan keluarganya tidak bergelimang fasilitas dan kemewahan, meski ia adalah sosok pemimpin.
Itulah salah satu teladan untuk Anda dan keluarga yang mungkin sekarang sedang mendapat amanah sebagai pemimpin, baik dalam lingkup kecil, apalagi yang besar. Semoga bermanfaat. Wallahu a’lam.
Kontributor: Siti Aisy
Editor: Oki Aryono