Mari Memperlakukan Al Quran dengan Benar

Mari Memperlakukan Al Quran dengan Benar

Mari Memperlakukan Al Quran dengan Benar

Suaramuslim.net – Seorang teman mengirimi saya video “The Qur’an: A Very Serious Book for Those Who Have Knowledge” dengan diberi kata pengantar olehnya, “Menarik mendengar presenter BBC ini bercerita tentang Qur’an”.

Saya buka Youtubenya dan dengarkan omongan si presenter yang ternyata intinya kekaguman tentang isi Al Quran dalam menyiratkan fenomena antariksa yang dibenarkan teori relativitas Einstein di abad 20 M padahal Al Quran ditulis di abad ke 7 M.

Teman saya yang mengirim video ini dikenal publik Indonesia sebagai tokoh Sekuler dan Pluralisme di kalangan umat Islam. Saya agak heran karena merasa mendadak saja dapat kiriman sebuah posting video darinya, padahal sepertinya tidak pernah atau sangat jarang saya mendapat kiriman posting dari dia sebelumnya, apalagi dalam bentuk video.

Berikut respon saya pada teman itu:

Pendapat presenter tersebut relatif sudah sering dikemukakan orang. Masalah utama yang sedang dihadapi umat Islam Indonesia masa kini pada hakikatnya adalah;

Mengapa umat Islam tidak membaca Al Quran untuk dipahami pesannya, lalu diterapkan sebagai petunjuk teknis dalam membuat keputusan dan menjalani hidup ini?

Bayangkan, Al Quran umumnya hanya dibunyikan dengan harapan sudah dapat “pahala” yang abstrak tidak verifikatif itu tanpa disadari adanya “dosa” yang juga abstrak akan ditimbunnya karena ketidaktaatan pada ajaran Al Quran yang tidak dipahami maknanya.

Jangankan untuk memahami ayat-ayat yang belum ternalarkan pikiran karena temuan sains belum sampai kesana (misalnya teori relativitas umum dan khusus Einstein belum terkuak sebelum abad 20 untuk mengerti area kosmologi).

Bahkan untuk hal-hal nyata saja, di depan mata, yang sudah jelas diketahui maknanya tanpa teori rumit apapun, kebanyakan umat Islam termasuk tokohnya tidak pula mau mengerjakan perintah Al Quran. Contohnya kewajiban agar mengusung dan memilih-mendukung pemimpin di dunia plural yang harus orang berkualitas “mukmin”, jangan kafirin atau muslim penuh dosa atau bodoh dalam berislamnya.

Mana bisa orang Islam sukses hidupnya di dunia fana (kalian sering ungkap kesengsaraan-keterpurukan orang Islam di dunia dan di Indonesia di tengah kemegahan keglamoran orang kafir) jika umat Islam mengabaikan ajaran hidup yang benar dari Tuhan Yang Benar?

Saya masih menunggu respon teman yang secara personal relatif akrab dan sama-sama sudah ‘sepuh’nya. Dapatkah Anda memetik manfaat dari komunikasi dua teman sepuh ini?

Semoga Allah subhanahu wa ta’ala membuka hati umat Islam terkait Al Quran, utamanya yang sudah ditokohkan dan menjabat posisi struktural formal di tengah umat. Amin.

Jangan lupa makna “iqro” kepada orang Arab adalah perintah untuk membaca dengan mengerti artinya, analog dengan kasus perintah bacalah kepada orang Indonesia yang berbahasa Indonesia bukan?

Mari berusaha secara istiqomah untuk mengerti isi tuntunan Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al Quran terkait cara hidup di dunia fana ini. Memilih pemimpin berkualitas “mukmin” dalam dunia plural dan mendalami sains-teknologi untuk mencari sunnatullah setelah beriman dengan benar. Hal ini jelas merupakan perintah Al Quran yang harus dilaksanakan umat Islam supaya sukses hidupnya.

Penulis: Fuad Amsyar*
Editor: Muhammad Nashir

*Ketua Umum Syarikat Islam Politik
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment