Masih Adakah Takabbur Di Hati?

Masih Adakah Takabbur Di Hati?

Masih Adakah Takabbur Di Hati
Ilustrasi laki-laki bersedekap. (Ils: Orlandoespinosa.blog)

Suaramuslim.net“Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul menghadap ke hadirat Allah, lalu berkatalah orang-orang yang lemah kepada orang-orang yang sombong, “Sesungguhnya kami dahulu adalah pengikut-pengikutmu, maka dapatkah kamu menghindarkan daripada kami azab Allah (walaupun) sedikit saja? Mereka menjawab, “Seandainya Allah memberi petunjuk kepada kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh ataukah bersabar. Sekali-kali kita tidak mempunyai tempat untuk melarikan diri.” (Terjemah Al-Qur’an surat Ibrahim: 21).

Saudara-saudariku sekalian.

Memandang rendah orang yang lebih miskin, itu takabbur.
Memandang rendah orang yang lebih bodoh, itu takabbur.
Memandang rendah bawahan, pembantu, murid, anak sendiri, itu takabbur.
Memandang rendah ahli dosa, itu takabbur.
Memandang diri sudah banyak beramal, itu takabbur.
Memandang diri suci dari dosa, itu takabbur.
Memandang diri tidak butuh nasihat, itu takabbur.
Memandang diri hebat, itu takabbur.

Kita tidak tahu siapa yang lebih mulia di antara kita.
Kita tidak tahu, kita ahli surga (aamiin), atau kita ahli neraka (na’uzubillah).
Kita tidak tahu, mungkin orang yang biasa-biasa saja justru lebih mulia, daripada kita.

Kasihan orang berbangga dengan hartanya.
Kasihan orang berbangga dengan keturunannya.
Kasihan orang berbangga dengan jabatannya.
Kasihan orang berbangga dengan ilmunya.
Kasihan orang berbangga dengan ibadahnya.

Takabbur itu penyakit yang bisa mematikan iman.
Takabbur sumber kebiasaan memaki, menghina orang lain.
Takabbur sumber sifat dendam dan balas dendam.
Takabbur sumber kemalasan beribadah dan beramal saleh.

Saatnya sucikan diri dari takabbur.
Niatkan semua ibadah untuk terapi ini.

Setiap melihat orang yang lebih tua, ucapkan dalam hati: “Dia lebih dulu beramal saleh dari saya.”

Setiap melihat orang yang lebih muda, ucapkan dalam hati: ”Saya lebih dulu berbuat dosa dari dia.”

Doakan selalu sesama muslim yang kita lihat dan kita ingat, dengan semua kebaikan. Ingat selalu sabda Rasul, “Tidak masuk surga orang yang di hatinya ada sebesar zarrah (benda terkecil) dari takabbur.”

Ya Rahman…
Jauhkan kami dari sifat takabbur, lembutkan hati kami dengan sifat tawadu.

19 Dzulqa’dah 1441 H
Renungan Jumat

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment