Suaramuslim.net – Jika hewan piaraan dipegang tali kekangnya, maka manusia dipegang kata-katanya. Begitulah ilustrasi betapa penting urusan ucapan apalagi yang terkait janji. Memegang teguh janji merupakan salah akhlak mulia. Maka tepatilah janji-janjimu. Dengan menepati janji, kau akan masuk surga.
Tidak hanya itu, menepati janji termasuk ciri keimanan seseorang (QS. Al Mukminun 8). Menyepelekan janji salah satu ciri kemunafikan. Orang kafir juga mendustakan janji-janji Allah. Di banyak kesempatan, kita menemui bertebaran janji-janji. Ada janji dari pejabat publik saat dilantik, ada janji caleg saat kampanye, janji dua sejoli, ada janji dari penjual kepada calon pembelinya, dsb. Maka tepatilah janji-janjimu. Tepat janji, kau akan masuk surga.
Rasulullah Muhammad saw. bersabda, “Jika amanat telah disia-siakan, maka tunggulah kiamat.” Abu Hurairah ra bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana amanat itu disia-siakan?’ Nabi saw. menjawab, ‘Jika urusan diserahkan kepada selain ahlinya, maka tunggulah Kiamat!’” (HR Al-Bukhari). Karena itu, di sini mari kita belajar sekilas tentang macam-macam janji dan keutamaan tepat janji. Tepatilah janji-janjimu. Tepat janji, kau akan masuk surga.
Macam-macam Janji
1. Janji kepada Allah
Saat muslim mengucapkan dua kalimat syahadat, dia telah mengikrarkan janji untuk beribadah hanya kepada Allah saja, dan tidak melakukan ibadah kecuali dengan cara yang diajarkan oleh Rasulullah saw.
2. Perjanjian sesama manusia, di antaranya:
- Ketaatan terhadap pemimpin muslim yang sah
Setiap pemimpin muslim mendapat komitmen oleh seluruh kaum muslimin untuk selalu mendengar dan taat pada penguasa selama bukan dalam perkara maksiat atau dosa.
- Perjanjian yang terkait akad nikah
“Syarat-syarat (janji) yang paling berhak dipenuhi adalah yang terkait menghalalkan kemaluan (pernikahan)” (HR Bukhari).
- Perjanjian muamalah sesama muslim
Karena kaum muslimin itu harus patuh dengan syarat-syarat atau aturan yang telah ditetapkan di sekitarnya. Misalnya kesepakatan jual beli, sewa, pinjam meminjam, utang piutang, iuran wajib sebagai warga kampung maupun warga negara. Rasul bersabda, “Orang-orang Muslim terikat di atas syarat-syarat (yang mengikat) mereka” (HR Abu Daud nomor 3120).
- Perjanjian dengan nonmuslim
Ada orang kafir yang terikat perjanjian damai dengan kaum muslim. Ada pula orang kafir yang tunduk pada pemerintah Islam dan membayar jizyah. Kepada mereka ini juga kita harus memegang janji dan saling menjaga.
Ada pula keluhuran Islam, terhadap musuh kafir tetap memegang janjinya. Di saat terjadi perjanjian gencatan senjata dengan pihak kafir, Allah perintahkan kaum muslimin untuk menjaga perjanjian tersebut dan memenuhinya.
- Upah pekerja
Seorang yang bekerja tentu dia telah mengikat perjanjian dengan majikan/atasannya tentang upahnya. Dan Rasulullah saw. memerintahkan agar menyegerakan pembayaran upah pekerja setelah selesai pekerjaannya dan tidak menunda-nundanya atau juga tidak mengurangi jatahnya. “Berikan kepada seorang pekerja upahnya sebelum keringatnya kering.” (HR Ibnu Majah, shahih).
- Menjanjikan sesuatu kepada anak-anak
“Kemarilah Nak, nanti aku beri sesuatu,” ujar seorang ibu. Lalu Rasulullah bertanya, “Apa yang hendak engkau berikan?” Ibu itu menjawab, “Aku hendak memberinya kurma.” Nabi saw. bersabda, “Seandainya engkau tidak memberinya sesuatu, niscaya tercatat atasmu satu kedustaan” (HR Abu Dawud).
Apa saja kemuliaan dan keutamaan orang yang tepat janji. Ini beberapa kemuliaannya, salah satunya berhadiah surga. Tepat janji, kau akan masuk surga.
1. Terhindar dari sifat munafik
Nabi Muhammad saw. bersabda, “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga keadaan. Jika ia berkata ia berdusta, jika ia berjanji ia mengingkari, dan apabila diberi amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya” (HR Bukhari-Muslim).
Ada ancaman berat bagi kaum munafik. “Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya. cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal” (QS At Taubah 67-69).
2. Terlepas dari tuntutan di dunia dan akhirat
Allah Swt. berfirman, “…Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” (QS Al Isra 34).
3. Mendapat kepercayaan dari orang lain
Kepercayaan adalah modal utama dalam meraih kebaikan di dunia maupun di akhirat.
4. Terhindar dari dosa besar
Kita akan terhindar dari dosa besar dan akan meraih keutamaan. Mengingkari janji sesama muslim hukumnya haram, sekalipun kepada nonmuslim. Jadi menepati janji adalah termasuk keutamaan, mengingkarinya termasuk dosa besar.
5. Terjalinnya tatanan sosial yang harmonis
Dengan menepati janji, jalinan antarindividu akan terjalin baik dan semakin erat. Menepati janji merupakan wujud memuliakan, menghargai dan menghormati manusia.
6. Termasuk orang yang berakal
Allah berfirman, “Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran, (yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian” (QS Ar Ra’du 19-20).
7. Menjadi pribadi yang berwibawa
Seseorang yang memegang kuat janji dan amanah akan menjadi pribadi yang berwibawa, tidak mudah dilecehkan, dan akan mendapat prasangka baik dari orang lain.
8. Mendapat pengakuan sebagai umat nabi Muhammad saw.
Rasulullah saw. bersabda, “Orang yang merendahkan orang-orang mukmin dan yang berjanji tetapi tidak menepati janjinya, maka mereka bukanlah golonganku dan aku bukan golongan dari mereka” (QS Muslim).
9. Meneladani sifat Allah Ta’ala
Siapa saja yang menepati janji-janjinya maka ia telah meneladani salah satu dari sifat-sifat Allah Swt.
“(Sebagai) janji yang sebenarnya dari Allah. Allah tidak akan menyalahi janji-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS Ar Ruum 6).
10. Mengantarkan ke Surga Firdaus
Allah berfirman, “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi. (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Mukminun 8, 10, & 11). Tepat janji, kau akan masuk surga. (dari berbagai sumber)