Mbah Hardjo, jemaah haji tertua di Indonesia telah tiba di tanah air

Mbah Hardjo, jemaah haji tertua di Indonesia telah tiba di tanah air

Pada tanggal 2 Juli 2024 besok, Mbah Hardjo akan genap berusia 110 tahun.

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Jemaah haji tertua di Indonesia, Hardjo Mislan alias Miskan (109 tahun) telah tiba di tanah air pada Kamis (27/06/2024). Mbah Hardjo yang tergabung dengan kloter 19 asal Ponorogo ini, mendarat sekitar pukul 11.00 WIB di Bandara Juanda dan tiba di asrama haji sekitar pukul 12.20 WIB.

Saat tiba di asrama haji, Mbah Hardjo tampak sumringah meski duduk di kursi roda.

Dengan gaya khasnya, jempol diacungkan, Mbah Hardjo tiba dalam kondisi sehat walafiat bersama putranya, Sirmad yang setia mendampingi Mbah Hardjo selama menunaikan ibadah haji tahun 2024.

Menurut Sirmad, Mbah Hardjo dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji sendiri baik sunnah maupun wajib.

“Untuk melontar jumroh, saya yang membadalkan, lainnya Mbah Hardjo melakukan sendiri,” tutur Sirmad.

Sedangkan untuk pergerakan dari Arafah menuju Muzdalifah dan Mina, Mbah Hardjo didampingi Sirmad juga mengikuti skema murur.

Meski membawa kursi roda sendiri, selama di tanah suci, Mbah Hardjo tidak selalu memakai kursi roda.

“Waktu di Madinah, kebetulan kami memperoleh hotel yang dekat dengan Masjid Nabawi. Mbah Hardjo tiap berangkat shalat seringkali berjalan kaki menuju masjid,” terang Sirmad.

Sirmad tampak begitu terharu dengan kedatangan Mbah Hardjo, mertua, dan juga istrinya yang berangkat haji bersama sama.

“Alhamdulillah semua pulang dalam keadaan sehat tanpa kurang suatu apapun, mengingat saya harus mendampingi orang tua yang usianya sudah tidak muda lagi,” ujarnya sambil terisak tak mampu menyembunyikan keharuan.

Sirmad membagikan pengalamannya ketika di Mina mengalami suhu udara mencapai 50 derajat Celcius.

“Panas sekali waktu itu. Alhamdulillah kondisi kesehatan kami tidak sampai drop. Menurut Mbah Hardjo, kuncinya adalah ikhlas selama menjalani rangkaian ibadah haji. Jalani saja semuanya tanpa ada mengeluh,” tuturnya.

Sirmad menceritakan selama di tanah suci, Mbah Hardjo tidak rewel dalam hal makan.

“Semua menu (khusus lansia) dimakan. Mbah Hardjo tidak minta aneh-aneh,” terangnya.

Selama di tanah suci, Mbah Hardjo rajin dan semangat mengikuti senam lansia sehingga menjadi inspirasi bagi jemaah lansia lainnya.

Pada tanggal 2 Juli besok, Mbah Hardjo akan genap berusia 110 tahun. Keluarga berharap semoga Mbah Hardjo diberikan usia yang berkah dan sehat selalu.

Reporter: Dani Rohmati
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment