Mencegah Santet, Guna-guna, dan Sihir Dengan Bacaan Al Quran

Mencegah Santet, Guna-guna, dan Sihir Dengan Bacaan Al Quran

Suaramuslim.net – Islam telah mengajari umatnya untuk melakukan mencegah santet, guna-guna dan sihir. Mencegah lebih mudah daripada mengobati. Karena meski zaman sudah modern, namun praktik santet dan sihir masih saja eksis. Perbuatan keji ini masih digunakan orang-orang yang ingin menyakiti atau menghabisi lawan-lawannya, bisa lawan bisnis, lawan politik, bahkan ‘lawan’ dalam hubungan asmara.

Mengatasi masalah tanpa masalah harus jadi pedoman kita. Dalam Islam, mencegah dan mengantisipasi santet dan guna-guna dengan sihir sama berdosanya. Bahkan termasuk dosa besar yang ancamannya sangat berat. Bisa jadi ada yang menangkal santet dengan cara yang mengandung kesyirikan. Karena sekadar ikut-ikutan, atau karena panic atau karena mencari jalan pintas, atau juga karena minimnya pemahaman terhadap Islam.

Mencegah santet dengan amalan penuh syirik malah menambah dosa. Mencegah santet dengan sihir juga menjerumuskan kita pada kekejian. Mencegah santet dengan amalan tanpa dasar agama makin menjauhkan kita dari keimanan kepada Allah. Tauhid kita malah tercemar. Aqidah kita jadi keropos. Kesyirikan dan sihir makin menjadi-jadi. Dan dosa syirik dalah dosa yang tak terampuni di akhirat kelak. Naudzubillah min dzalik.

Berikut ini beberapa amalan mencegah santet, guna-guna, dan sihir menurut Al Quran dan hadits Nabi yang shahih. Amalan yang mencegah santet sekaligus doa secara murni kepada Allah, satu-satunya Dzat yang mampu mendatangkan manfaat dan mudharat bagi makhluk.

Membentengilah diri dengan zikir-zikir yang sesuai syar’i, doa-doa dan bacaan-bacaan untuk memohon perlindungan kepada Allah yang ada dalilnya, di antaranya:

 

1. Membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat wajib, setelah membaca dzikir-dzikir yang disyari’atkan, setelah salam (lihat Ash-Shahihah: 972)

2. Membaca ayat kursi setiap sebelum tidur (lihat Shahih Al-Bukhari bersama Al-Fath, 2/487). Ayat kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur’an, Allah ta’ala berfirman:

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
 

“Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Baqarah 255).

3. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas setiap selesai shalat wajib (lihat Shahih At-Tirmidzi, 2/8).

4. Membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas, masing-masing tiga kali di awal hari setelah shalat Shubuh dan awal malam setelah shalat Maghrib (lihat Shahih At-Tirmidzi, 3/182).

5. Membaca Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas tiga kali, setiap selesai surat ketiga meniup ke kedua tangan dan mengusapnya ke seluruh tubuh semampunya (lihat Shahih Al-Bukhari bersama Al-Fath, 9/62 dan Shahih Muslim, 4/1723)

6. Membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah di awal malam, yaitu:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (285) لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ 286

“Rasul telah beriman kepada Al Qur’an yang diturunkan kepadanya dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat”. (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali”.

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo`a): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir” (QS. Al Baqarah 285-286).

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ

“Ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu” (QS.al-Baqarah 152). Jika ingat kepada Allah, maka Allah akan ingat kepada kita. Semoga Allah selalu meindungi kita dari santet dan sihir. 

Kontributor: Oki Aryono
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment