Hindari 5 Sikap Ini Agar Berpahala Ketika Sakit

Hindari 5 Sikap Ini Agar Berpahala Ketika Sakit

Hindari 5 Sikap Ini Agar Berpahala Ketika Sakit
Tensimeter.

Suaramuslim.net – Tidak ada di antara kita yang menginginkan sakit. Setiap kita selalu berharap selalu diberi sehat wal afiat. Namun, ada kalanya tubuh kita mengalami gangguan kesehatan. Di sinilah Allah menguji manusia. Maka, sebagai mukmin harus pandai menempatkan diri agar tetap mendapat pahala ketika sakit.

Hidup yang barokah bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Allah.

Bagaimana sikap kita ketika sakit? Bagaimana sikap kita terhadap Allah yang sakit ini terjadi dalam catatan takdir-Nya? Bagaimana sikap kita terhadap keluarga yang masih setia menemani dan melayani kita? Bagaimana sikap kita terhadap tim medis yang berusaha dengan sungguh-sungguh merawat kita?

Maka sebagai orang beriman, kita mesti memahami semua takdir Allah itu baik bagi kita dan pasti ada hikmahnya. Berikut ini tulisan ringkas yang semoga bisa mencerahkan hati orang-orang yang sakit dan selayaknya mereka bergembira. Karena kita tetap bisa mendapatkan pahala ketika sakit.

  1. Sakit adalah ujian, cobaan dan takdir Allah

Hendaknya orang yang sakit memahami bahwa sakit adalah ujian dan cobaan dari Allah dan perlu benar-benar kita tanamkan dalam keyakinan kita yang sedalam-dalamya bahwa ujian dan cobaan berupa hukuman adalah tanda kasih sayang Allah.

Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, siapa saja yang ridha (menerimanya) maka Allah akan meridhainya dan siapa saja yang murka maka Allah murka kepadanya” (HR Tirmidzi).  

  1. Sakit menghapuskan dosa-dosa kita

Orang yang sakit juga selayaknya semakin bergembira mendengar berita ini karena kesusahan, kesedihan dan rasa sakit karena penyakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi saw. bersabda, “Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya” (HR Bukhari dan Muslim).

Nabi saw. bersabda, “Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun” (HR Ahmad dan Tirmidzi).

Pesan nabi ini cocok bagi orang yang mempunyai penyakit kronis yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan vonis dokter mengatakan umurnya tinggal hitungan minggu, hari bahkan jam. Ia khawatir penyakit ini menjadi sebab kematiannya. Hendaknya ia bergembira, karena bisa jadi ia menghadap Allah suci tanpa dosa. Artinya surga telah menunggunya.

  1. Meskipun sakit, pahala tetap mengalir

Nabi saw. bersabda, “Apabila seorang hamba sakit atau sedang melakukan safar, Allah akan menuliskan baginya pahala seperti saat ia lakukan ibadah di masa sehat dan bermukim” (HR Bukhari).

  1. Sesudah kesulitan pasti datang kemudahan

Allah Swt. berfirman, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS. Al Insyirah 5-6).

Ini merupakan  janji Allah, tidak pernah kita menemui manusia yang selalu merasa kesulitan dan kesedihan. Semua pasti ada akhir dan ujungnya. Salah satu hikmah Allah menciptakan sakit agar kita bisa merasakan nikmatnya sehat. Sebagaimana orang yang makan, ia tidak bisa menikmati kenyang yang begitu nikmatnya apabila ia tidak merasakan lapar. Jika ia merasa agak kenyang atau kenyang maka selezat apapun makanan tidak bisa ia nikmati.

  1. Bersabarlah dan bersabarlah

Kita akan mendapatkan semua keutamaan tersebut apabila musibah berupa penyakit ini kita hadapi dengan sabar. Agar kita dapat bersabar, hendaknya kita mengingat keutamaan bersabar yang sangat banyak.

Sabar memiliki keutamaan yang sangat besar di antaranya: mendapatkan pahala yang sangat besar. “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabar diberikan pahala bagi mereka tanpa batas” (QS Az Zumar 10).

Dalam kepayahan dan dalam kesusahan, di sana ada pahala amal shalih. Allah berfirman, “…Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak (pula) menginjak suatu tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik” (QS. At Taubah 120).

Hindarilah 5 Sikap Ini Ketika Sakit

1. Berburuk sangka kepada Allah atau merasa kecewa bahkan marah kepada takdir Allah.

Nabi saw. bersabda,“Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, ‘Aku sesuai dengan prasangka hamba kepada-Ku, jika ia berprasangka baik, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya. Jika ia berprasangka buruk, maka aku akan berbuat demikian terhadapnya’” (HR Ahmad & Ibnu Hibban).

2. Menyebarluaskan kabar sakit dan mengeluhkannya

Merupakan salah satu tanda tauhid dan keimanan seseorang bahwa ia berusaha hanya mengeluhkan keadaannya kepada Allah saja, karena hanya Allah yang bisa mengubah semuanya. Seperti Nabi Ibrahim yang mengajarkan hanya Allah saja yang menyembuhkan. “Dan apabila aku sakit. Dialah (Allah) yang menyembuhkanku” (QS As Syu’araa 80).

Begitu pula Nabi Ayub yang sakitnya bertahun-tahun dengan penuh kesabaran dan hanya kepada Allah saja mengeluhkannya dan memohon kasih sayangNya. “Dan (ingatlah kisah) Ayyub, ketika ia menyeru Rabbnya, ‘(Ya Rabbku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Yang Maha-penyayang di antara semua penyayang.’ Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipatgandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang beribadah kepada Allah” (Al-Anbiyaa’ 83-84).

3. Membuang waktu dengan melakukan pekerjaan yang sia-sia selama sakit

Misalnya banyak menonton acara-acara TV yang tidak bermanfaat atau browsing yang tidak baik atau hanya mengobrol tanpa arah. Hendaknya waktu sakit diisi dengan muhasabah, merenungi, berzikir, berdoa dan membaca Al Quran.

4. Tidak cermat menutup aurat

Lebih-lebih bagi wanita, ia wajib menjaga auratnya misalnya kaki dan rambutnya dan berusaha semaksimal mungkin agar tidak dilihat oleh laki-laki lain misalnya perawat pria atau dokter laki-laki atau juga penjenguk lawan jenis yang bukan mahramnya.

5. Berobat dengan yang haram

Nabi saw. bersabda, “Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit bersama obatnya, dan menciptakan obat untuk segala penyakit, maka berobatlah, tetapi jangan menggunakan yang haram” (HR Abu Daud).

Dan perbuatan haram yang paling berbahaya adalah berobat dengan mendatangi dukun mantra, pengobatan syirik, paranormal berkedok tokoh agama atau berkedok orang pintar dan/atau ahli sihir lainnya. Nabi saw. bersabda, “Siapa saja yang mendatangi dukun, lalu mempercayai apa yang ia ucapkan, maka ia telah kafir terhadap ajaran yang diturunkan kepada Muhammad” (HR Ahmad & Hakim).

(Diolah dari berbagai sumber) 

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment