Mendidik Generasi Milenial dengan Iringan Doa

Mendidik Generasi Milenial dengan Iringan Doa

Mendidik Generasi Milenial Dengan Iringan Doa
Ilustrasi anak-anak bermain gadget. (Foto: Hipwee.com)

Suaramuslim.net – Orang tua mana, sih, yang tidak ingin anaknya menjadi anak salih, jawabannya pasti semua orang tua menginginkan anaknya menjadi anak salih. Lebih-lebih anak yang hidup di jaman milenial ini. Anak yang tidak pernah lepas dari gadget, minat membaca secara konvensional kini sudah menurun apalagi membaca Al Quran. Anak milenial ini menjadikan Google Search sebagai pusat pertimbangan dan pengambil keputusan.

Perkembangan kognitif anak lebih cepat karena internet dan permainan elektronik secara tidak langsung dapat merangsang pertumbuhan kecerdasan anak-anak.

Perkembangan seksualitas pada anak bertambah cepat karena gadget dan aplikasinya dapat digunakan untuk berpacaran seperti melalui progam internet relay chatting (IRC), internet dapat pula digunakan untuk mengakses gambar dan film porno. Walaupun gambar porno dan cerita porno dapat diperoleh dari berbagai sumber, kehadiran internet semakin menyemarakkan perolehan pronografi tersebut.

Maka, sebagai orang tua harus peka terhadap hal ini, perlu mengarahkan dan membimbingnya dengan bijak penuh pengharapan menjadi anak salih dengan kekuatan doa. Sebagaimana Allah subhanahu wa ta’ala mengajarkan doa:

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

“Wahai Rabb kami, karuniakanlah pada kami pasangan dan keturunan yang menyejukkan pandangan mata. Serta jadikanlah kami imam bagi kaum muttaqin.” (QS Al-Furqan: 74).

Hal inilah yang memotivasi kita sebagai orang tua untuk lebih membangun ketergantungan dan rasa tawakkal kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala . Dengan cara selalu memperbanyak menghiba, merintih, memohon bantuan dan pertolongan dari Allah dalam segala sesuatu, terutama dalam hal mendidik anak.

Secara khusus, doa orang tua untuk anaknya begitu spesial. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan hal itu dalam sabdanya, “Tiga doa yang akan dikabulkan tanpa ada keraguan sedikitpun. Doa orang tua, doa musafir dan doa orang yang dizalimi”. (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah radhiyallahu’ anhu dan dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany).

Doa untuk anak yang kita panjatkan adalah diawali sejak melakukan proses hubungan suami istri. Sebagaimana yang disyariatkan untuk berdoa demi kesalihan anak kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, jika salah seorang dari kalian sebelum bersetubuh dengan istrinya ia membaca;

بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا

“Dengan nama Allah. Ya Allah jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan pada kami), lalu mereka berdua dikaruniai anak; niscaya setan tidak akan bisa mencelakakannya.” Hadits riwayat Bukhari (hal. 668 no. 3271) dan Muslim (X/246 no. 3519) dari Ibnu Abbas.

Ketika anak telah berada di kandungan pun jangan pernah lekang untuk menengadahkan tangan dan menghadapkan diri kepada Allah, memohon agar kelak keturunan yang lahir ini menjadi generasi yang baik. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam menyontohkan, “Wahai Rabbi, anugerahkanlah kepadaku (anak) yang termasuk orang-orang salih”. (QS Ash-Shâffât: 100)

Nabi Zakariya ‘alaihis salam juga demikian;

“Ya Rabbi, berilah aku dari sisiMu keturunan yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”. (QS Ali Imran: 38)

رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ

“Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku” (QS Ibrahim : 40)

Doa Agar Anak Memiliki Pemahaman Agama Yang Benar

اَللَّهُمَّ فَقِّهْهُ فِى الدِّيْنِ وَعَلِّمْهُ التَّأْوِيْلَ

“Ya Allah, berikanlah kefahaman baginya dalam urusan agama, dan ajarkanlah dia ta’wil (tafsir ayat-ayat Al Quran)” (HR Bukhari)

أُعِيْذُهُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

“Aku memohon perlindungan baginya (sebut nama anak) dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk” (HR Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani, diriwayatkan pula oleh Bukhari dan Tirmidzi)

Setelah menginjak anak dewasa pun, orang tua harus terus tetap mengawalnya dengan iringan doa. Memilih waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa, seperti waktu antara adzan dengan iqamah, dalam sujud dan di sepertiga malam terakhir.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment