Menerima Catatan Amal Kebaikan dengan Tangan Kanan

Menerima Catatan Amal Kebaikan dengan Tangan Kanan

Menerima Catatan Amal Kebaikan dengan Tangan Kanan

Suaramuslim.net – Setiap manusia pasti akan meninggal. Semua Amal di dunia juga akan di pertanggungjawabkan di akhirat. Tahukah Anda jika amal kebaikan seseorang itu lebih berat maka orang tersebut akan menerima catatan amal dengan tangan kanan?

Allah ‘Azza wa Jalla telah menjelaskan dalam QS. Al Insyiqaq ayat 6-9 bahwasannya orang-orang mukmin akan menerima catatan amalnya dari sebelah kanannya dan akan menerima pemeriksaan yang mudah.

يَا أَيُّهَا الإنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلاقِيهِ (٦) فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (٧) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (٨)وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا (٩)

Artinya: “Wahai manusia! Sesungguhnya kamu telah bekerja keras menuju Tuhanmu, maka kamu akan menemui-Nya (6), maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya (7), maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah (8), dan dia akan kembali kepada keluarganya (yang sama-sama beriman) dengan gembira (9)”.

Sedangkan bagi orang yang mempunyai amal kebaikan lebih sedikit dari amal keburukan, maka orang tersebut akan menerima catatan amal dari sebelah belakang dan orang tersebut akan masuk neraka, seperti penjelasan Allah dalam QS. Al Insyiqaq ayat 10-15.

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (١٠) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (١١)وَيَصْلَى سَعِيرًا (١٢) إِنَّهُ كَانَ فِي أَهْلِهِ مَسْرُورًا (١٣) إِنَّهُ ظَنَّ أَنْ لَنْ يَحُورَ (١٤) بَلَى إِنَّ رَبَّهُ كَانَ بِهِ بَصِيرًا (١٥)

Artinya: “Dan adapun orang-orang yang catatannya diberikan dari sebelah belakang (10), maka dia akan berteriak, “Celakalah aku!” (11), Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka) (12), Sungguh, dia dahulu (di dunia) bergembira di kalangan keluarganya (yang sama-sama kafir) (13), Sesungguhnya dia mengira bahwa dia tidak akan kembali (kepada Tuhannya) (14), Tidak demikian, sesungguhnya Tuhannya selalu melihatnya (15)”.

Dari ayat di atas dapat kita ambil motivasi untuk selalu berbuat baik kepada sesama. Dan maka dari itu,

•Wahai jiwa yang tidur, bangunlah.
•Wahai jiwa yang malas, bangkitlah.
•Wahai jiwa yang kotor, bersihkanlah.
•Wahai jiwa yang lemah, berlatihlah.
•Wahai jiwa yang sakit, berobatlah.
•Wahai jiwa yang lalai, sadarlah.
•Wahai jiwa yang bodoh, belajarlah.
•Wahai jiwa yang keras, melunaklah.
•Wahai jiwa yang pemarah, peramahlah.
•Wahai jiwa yang takabbur, tawadhu’lah.
•Wahai jiwa yang pendendam, pemaaflah.
•Wahai jiwa yang gelisah, tenanglah.
•Wahai jiwa yang pendosa, bertaubatlah.
•Wahai jiwa yang membelakang, menghadaplah ke mari.

Mari merubah diri untuk lebih baik dari hari kemarin dengan harapan di akhir kehidupan, kita termasuk orang-orang yang meninggal dalam keadaan khusnul khotimah.

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)

Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Mari ke masjid, di sini ada kasih sayang Allah.
Mari shalat lebih khusyu’, lebih lama, lebih banyak, di sini ada kekuatan.
Mari baca Al Quran lebih lama dan lebih paham, di sini ada obat sejati, di sini ada ilmu tiada habisnya.
Mari berdzikir sunnah lebih panjang dan lebih dihayati, di sini ada ketenangan.
Mari berdoa lebih rinci dan lebih diresapi, di sini ada solusi hakiki.
Mari bertaubat nasuhah, ulang-ulangi istighfar itu ribuan kali, dengan mengingat dan menyesali semua dosa, di sini ada kesucian yang membahagiakan.
Mari bersimpuh di pangkuan ibu dan bapak, cium tangan keduanya, mohon maaf dan ridha keduanya, di sini ada ridha Allah.
Mari kita berjabat hati, berpelukan jiwa, saling memohon maaf dengan sangat tulus, di sini ada kemuliaan.

Ya Rahman Ya Rahim…
Jiwa kami kotor, beri kami kesadaran.
Hati kami keruh, karuniai kami hati yg bersih.
Ayo bangkitlah. Berlarilah kepada Allah SWT. Sekarang, Sekarang juga…!!!

Sumber: Muhammad Sholeh Drehem Lc.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment