Mengenal Hydrops Fetalis dan Penyebabnya yang Bisa Mengancam Janin

Mengenal Hydrops Fetalis dan Penyebabnya yang Bisa Mengancam Janin

Bayi yang mengidap hydrops fetalis. Foto: alodokter

Suaramuslim.net – Ada yang sudah tahu mengenai hydrops fetalis yang dapat mengancam perkembangan janin selama hamil? Tahukah bunda bahwa 1 dari 1.000 janin dalam kandungan mengalami hydrops fetalis.

Hydrops Fetalis adalah kondisi serius yang mengancam jiwa janin, akibat penumpukan cairan di jaringan sekitar paru-paru, jantung, perut, atau di bawah kulit. Biasanya merupakan komplikasi dari kondisi medis lain yang memengaruhi cara tubuh mengelola cairan.

Beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, memiliki angka kasus hydrops fetalis yang lebih tinggi dibandingkan negara-negara di Eropa dan Amerika. Hal ini disebabkan oleh masih tingginya frekuensi kasus thalasemia alfa, salah satu penyakit yang memengaruhi kemunculan hydrops fetalis.

Penyebab hydrops fetalis

Immune hydrops

Pada jenis ini, hidrops fetalis terjadi karena reaksi sistem imun pada tubuh ibu yang menyebabkan sel darah merah pada tubuh janin dihancurkan secara berlebihan.

Non-immune hydrops

Jenis ini lebih sering terjadi. Hidrops ekenis ini terjadi akibat adanya suatu penyakit pada janin yang menyebabkan janin tidak mampu menjaga keseimbangan cairan di dalam tubuhnya.

Hidrops fetalis sering menyebabkan kematian. Kematian bisa terjadi saat bayi masih di dalam kandungan, bisa juga terjadi saat bayi sudah dilahirkan.

Melansir dari klikdokter.com, pada prinsipnya, hidrops fetalis terjadi akibat banyak cairan yang berasal dari aliran darah berpindah ke jaringan tubuh seperti kulit, jantung, paru, dan perut.

Immune hydrops terjadi akibat gangguan inkompatibilitas rhesus, yaitu kondisi yang terjadi karena ibu memiliki golongan darah rhesus negatif mengandung janin yang memiliki golongan darah rhesus positif. 

Pada kondisi ini, karena golongan darah yang berbeda, tubuh ibu akan mengenali sel darah bayi sebagai benda asing yang harus dihancurkan. Akibatnya terjadi penghancuran sel darah merah milik bayi secara berlebihan. 

Karena hal tersebut, jantung janin/bayi menjadi terganggu dan tidak dapat memompa darah sebagaimana seharusnya, sehingga cairan menumpuk di berbagai bagian tubuh janin/bayi.

Tanda-tanda bayi menderita hydrops fetalis

Dikutip dari alodokter, pada masa kehamilan, hydrops fetalis dapat dikenali dari cairan ketuban terlalu banyak atau kurang, gerakan bayi kurang aktif, penebalan abnormal pada plasenta, dan pembesaran beberapa organ bayi, seperti pada jantung, hati, paru, atau limpa. Tanda-tanda ini dapat diketahui lewat pemeriksaan USG.

Sedangkan pada bayi yang baru lahir, hydrops fetalis dapat dikenali dengan beberapa tanda berikut:

  • Kulit pucat
  • Bercak-bercak memar di kulit
  • Pembengkakan parah, terutama pada perut
  • Pembesaran hati dan limpa
  • Sulit bernapas
  • Kulit dan mata tampak kuning (jaundice)

Bayi dengan hydrops fetalis memiliki risiko lebih tinggi terlahir prematur. Risiko kematian bayi akan meningkat jika hydrops fetalis terjadi pada bayi prematur disertai beberapa kondisi lain, seperti kelainan jantung bawaan, cacat bawaan lahir, dan pembengkakan paru yang menyebabkan bayi sulit benapas.

Penanganan hydrops fetalis

Penanganan hydrops fetalis sulit dilakukan selama bayi masih dalam kandungan. Namun dalam beberapa kasus, dokter dapat melakukan transfusi darah kepada janin, khususnya janin yang mengalami anemia, untuk meningkatkan kemampuannya bertahan hidup.

Dokter juga mungkin akan memberikan obat antiaritmia, jika janin dengan hydrops fetalis memiliki kelainan irama jantung (aritmia).

Bila memungkinkan, bayi dengan hydrops fetalis akan dilahirkan lebih cepat, baik dengan merangsang persalinan menggunakan prosedur induksi maupun dengan operasi caesar.

Setelah bayi lahir, penanganan hydrops fetalis dapat dilakukan dengan cara:

  • Penyedotan cairan berlebih dari tubuh bayi menggunakan jarum
  • Pemberian obat diuretik untuk mengeluarkan cairan berlebih melalui urine
  • Pemberian oksigen atau pemasangan alat bantu pernapasan (ventilator) untuk membantu bayi bernapas
  • Transfusi darah yang sesuai dengan golongan darah bayi, pada hydrops fetalis imun
  • Operasi untuk memperbaiki kelainan bawaan pada bayi, atau untuk mengangkat tumor

Hydrops fetalis merupakan kondisi berbahaya yang bisa berakibat fatal pada bayi, baik yang masih di dalam kandungan maupun yang baru lahir. Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin ke dokter kandungan sebagai langkah pencegahan dan penanganan dini hydrops fetalis.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment