Mengenali Tanda-tanda Manja Berlebihan pada Anak

Mengenali Tanda-tanda Manja Berlebihan pada Anak

Mengenali Tanda-tanda Manja Berlebihan pada Anak

Suaramuslim.net – Manja terkadang menjadi bahasa Anak ketika merengek meminta sesuatu. Tak jarang orangtua langsung mengiyakan permintaannya. Anak harus dikontrol rasa manjanya agar tidak berdampak buruk pada dirinya di masa depan.

Manja menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu adat kelakuan yang kurang baik karena selalu diberi hati dan dituruti semua kehendaknya.

Sementara itu, dijelaskan oleh Seto Mulyadi, seorang psikolog anak bahwa anak manja adalah ketika seorang anak mengharapkan perhatian yang berlebihan dari lingkungan sekelilingnya dan juga diikuti keinginan untuk segera dituruti kemauannya.

Kemudian, diterangkan oleh Profesor David Elkind seorang spesialis perkembangan anak dari Tufts ada setidaknya 3 tanda yang menunjukkan anak memiliki rasa manja.

  1. Ingin Selalu Dituruti

Seorang anak yang memiliki rasa manja akan selalu menuntut keinginannya untuk segera dituruti. Semisal, ketika Anak tak cocok dengan masakan rumah, ia akan segera meminta dibelikan makanan yang ia inginkan agar ia mau makan. Sekali atau dua kali seminggu menurut Profesor Elkind masih dalam tahap yang wajar, namun jika setiap kali seperti itu bukan lagi hal yang wajar. Dan orangtua perlu mewaspadainya.

  1. Sering Tantrum

Tantrum memang wajar dalam perkembangan emosi pada Anak. Elkind mengungkapkan bahwa umur 2-3 tahun adalah masa tantrum Anak, jika pada umur 5-6 tahu Anak masih sering mengalami tantrum itu bukan hal yang wajar. Jika hal itu terjadi pada umur sekian, Anak akan menggunakan tantrum sebagai cara itu memanipulasi orangtua agar menuruti kemauannya.

  1. Sangat Ketergantungan

Saat kecil Anak sangat bergantung pada orangtua hampir dalam semua hal. Seiring berlalunya waktu, Anak akan belajar tentang kemandirian. Anak manja akan selalu bergantung pada orangtuanya, bahkan tak jarang jika anak akan merasakan separation anxiety, sebuah perasaan tidak mau ditinggal jauh oleh seseorang, dalam hal ini orangtua. Karenanya, Anak harus belajar mandiri perlahan-perlahan agar ia tak bergantung kepada orangtuanya dan percaya kepada orang lain di sekitarnya.

“Anak harus belajar sejak dini untuk merasa nyaman dengan diri sendiri serta mempercayai orang terdekat mereka selain orangtua, seperti nenek, kakek, guru di sekolah, dan lain-lain,” terang spesialis perkembangan anak tersebut.

Maka dari itu, manja sebenarnya adalah hal yang wajar dimiliki Anak dalam kondisi tertentu. Namun, terlalu memanjakannya juga tak baik karena akan membuatnya terlalu bergantung pada orangtua. Jika Anak sudah terlalu manja akan berdampak pada perkembangan emosionalnya, apalagi jika prinsip Anak akan seperti kata Profesor Charles L. Thompson, seorang psikologi pendidikan dari University of Tennessee, Amerika Serikat. “Saya harus mendapatkan apa yang saya mau. Kekuatan saya lebih besar dari orangtua,” jelasnya.

Dengan begitu, orangtua wajib perlahan-lahan mengajarkan kemandirian pada Anak. Agar ia tak selalu bergantung kepada orangtua dan dapat mempercayai orang-orang di sekitarnya.

Kontributor: Ilham Prahardani
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment