Mengenang Habibie: Di Balik Kosongnya Tanah Kavling 120 Di TMP Kalibata

Mengenang Habibie: Di Balik Kosongnya Tanah Kavling 120 Di TMP Kalibata

Mengenang Habibie: Di Balik Kosongnya Tanah Kavling 120 Di TMP Kalibata
Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) malam pukul 18:05 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. (Foto: Istimewa)

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Presiden RI ketiga Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) malam pukul 18:05 di RSPAD Gatot Subroto Jakarta. Habibie meninggal akibat sakit jantung yang sudah sejak lama dideritanya.

Putra BJ Habibie, Thareq Kemal Habibie, menyatakan jantung sang ayah akhirnya menyerah.

“Meninggal karena sudah menua, kemarin kan saya katakan gagal jantung karena penuaan,” kata Thareq di RSPAD, Rabu (11/9).

Selain terkenal akan kecerdasannya dalam dunia pesawat terbang, almarhum Habibie juga terkenal sebagai pria yang romantis dan penyayang.

Sewaktu sang istri dr. Hj. Hasri Ainun Besari biasa dipanggil Hasri Ainun Habibie meninggal dunia pada tahun 2010 menjadi pukulan telak bagi bagi Haibie. Bahkan kisah cinta Habibie dan Ainun diangkat ke layar lebar dengan judul film Habibie & Ainun.

Ainun Habibie dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata dengan nomor kavling 121. Hingga saat ini, tanah kavling nomor 120 dibiarkan kosong selama 9 tahun.

Kosongnya tanah tersebut ternyata adalah syarat dari BJ Habibie apabila Ainun dimakamkan di TMP Kalibata.

“Ya, Ainun di dimensi yang lain, saya tau dia nomor 121 di Kalibata taman pahlawan. Di 120 kosong tempat saya nanti,” kata Habibie saat menjawab pertanyaan dari Najwa Shihab dalam talk show Mata Najwa seperti video Metro TV yang dilihat Suaramuslim.net, Kamis (12/9).

“Ya, saya buat persyaratan, tidak mau istri saya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan kavling itu kalau saya tidak di sebelahnya, kalau enggak gak usah. Itu persyaratan mutlak,” kata Habibie.

Habibie mengaku dirinya pernah takut mati karena khawatir siapa yang akan menemani dan menjaga istrinya Ainun selama 24 jam. Namun ketika istrinya berada di dimensi lain, Habibie siap untuk menghadapi kematian.

“Saya takut sekali kalau saya mati, takutnya karena saya bertanya kalau saya tiada lagi siapa yang jaga Ainun? Siapa yang kawani dia? Tentunya saya harus jaga 24 jam, makanya saya takut mati,” ujar Habibie kepada Najwa Shihab.

“Sekarang tidak takut (mati), karena Ainun di dimensi lain di kavling nomor 121 di Kalibata, Taman Pahlawan. Di kavling nomor 120 kosong tempat saya nanti,” katanya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment