Menggapai Kesuksesan Hakiki

Menggapai Kesuksesan Hakiki

Beginilah Cara Menggapai Kesuksesan Hakiki

Suaramuslim.net – Mungkinkah ada manusia di dunia ini yang tidak ingin sukses? Rasanya mustahil pertanyaan tersebut ada yang menjawab dengan kata ‘mungkin’. Ya semua orang pasti mendambakan yang namanya kesuksesan. Entah itu sukses dalam menuntut ilmu, mengejar karir ataupun dalam berwirausaha.

Pelajar rela menuntut ilmu setinggi-tingginya, dengan alasan untuk meraih kesuksesan. Seorang pekerja rela bekerja banting tulang dengan harapan dapat mencapai kesuksesan. Rasanya semua orang akan rela melakukan apa saja demi mendapatkan sebuah kesuksesan.

Namun masih ingatkah kawan, dengan sebuah pepatah yang mengatakan “Kesuksesan bukan kunci kebahagiaan tetapi kebahagiaanlah kunci kesuksesan”. Kenapa? Karena banyak sekali orang yang berada di puncak kesuksesan namun ia justru ingin sekali mengakhiri hidupnya.

Dalam Al Qur’an surat al-Maidah ayat 35 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan (sukses)”.

Ternyata kunci dari kesuksesan hakiki bukanlah harta, bukan pula gelar apalagi pangkat jabatan. Namun keimanan dan ketakwaan kepada Allah yang terus dijaga di dalam hati. Itulah sumber dari kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Keimanan dan ketakwaan merupakan barometer dari kekayaan serta bersihnya hati seseorang. Karena hatilah pusat pengendali seluruh gerakan tubuh. Bila hati bersih maka setiap tingkah laku dan perbuatannya akan berpedoman kepada petunjuk yang telah ditetapkan Allah. Sebaliknya bila hati kotor setiap perbuatan yang dilakukan hanya berdasarkan nafsu syahwat belaka.

Ada sebuah ungkapan bijak yang mengatakan, “Bukanlah orang yang kaya dengan melimpahnya harta, yang kaya adalah yang hatinya kaya”. Apalah artinya rumah yang lapang apabila hatinya sempit. Apalah artinya penampilan yang indah apabila hatinya buruk. Apalah artinya bangunan yang megah apabila hatinya hina. Apalah artinya harta yang melimpah apabila hatinya miskin dari kebaikan dan kemuliaan.

Ingatlah kawan, dunia berikut isinya diciptakan hanya untuk memuaskan jasad belaka. “Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan sesuatu yang melalaikan,… dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu”. (QS. al-Hadid: 20)

Ya ketentraman batin dan kebahagiaan hidup tak akan diberikan oleh Allah, kecuali kepada orang yang berhati bersih, qolbun saliim.

Bersihnya hati kunci kesuksesan

Hati yang bersih akan menjadi sumber keselamatan dan kekayaan. Kaya akan ingat kepada Allah Sang Pencipta, kaya akan keikhlasan sehingga tak diperbudak oleh pujian dan penghargaan makhluk. Kaya akan kasih sayang sehingga tak sengsara diperbudak kedengkian dan kebencian, mudah untuk memaafkan dan membalas dengan kebaikan.

Kaya akan rasa syukur, sehingga tak lelah dijajah oleh sesuatu yang belum ada. Sebaliknya, sangat bahagia dengan apa yang ada. Kaya akan keyakinan dengan jaminan Allah sehingga amat ringan dan senang mendermakan rezeki yang ada, tak tersentuh oleh kekhawatiran miskin yang membuat kikir.

Itulah kekayaan yang sebenarnya yang tak terhingga nilainya. Percayalah kawan, benar-benar tak ada artinya kekayaan harta yang melimpah apabila hati miskin papa dari keyakinan, kebenaran dan kebaikan.

Orang yang sukses itu bukan orang yang dipuji oleh manusia karena harta kekayaan, gelar pangkat atau jabatannya. Itu kecil, itu hanyalah topeng dan aksesoris duniawi belaka. Aksesoris duniawi apa pun yang kita miliki, itu hanyalah sekadar tempelan sederhana.

Aset termahal kita adalah kematangan pribadi kita. Kegagalan tidak akan menjadi masalah, jika dengan itu diri kita bisa mengambil hikmah dan menjadi pribadi yang jauh lebih berkualitas dari pada sebelumnya. Sangat berbeda dengan orang yang hanya sibuk bersembunyi di balik topeng belaka. Kegagalan, pensiun, bertambah tua, bisa menimbulkan kegelisahan tiada tara karena memang itulah tempat persembunyiannya.

Kemuliaan hakiki bagi kita adalah sejauh mana hidup kita mempunyai makna dan nilai yang dahsyat bagi peradaban dan kesejahteraan umat manusia, yang didasari kerena mencari ridha Allah semata.

Orang-orang yang berhasil berjumpa dengan Allah pada hari di mana tiada manfaat harta ataupun anak-anak adalah orang-orang yang selamat hatinya dari kebusukan penyakit hati. Jadi kegigihan kita dalam menjaga kebeningan hati agar amal sekecil apa pun diterima oleh Allah merupakan kunci sukses bagi hidup kita.

Hati yang bersih akan membuat kita hidup bahagia dengan apa pun yang kita lakukan. Hati yang bersih akan menjadikan kita pribadi mulia di hadapan Allah. Hati yang bersih akan membuat amal-amal kita diterima oleh Allah.

Tidak ada kesuksesan kecuali bagi orang yang berhasil berjumpa dengan Allah dengan qolbun saliim, hati yang selamat dari kebusukan. Saat malaikat penjaga surga menyambut kedatangan kita, dan mempersilahkan untuk menikmati jamuan surga-Nya. Inilah arti dari kesuksesan yang hakiki. Wallahu a’lam bishawab.

Kontributor: Santy Nur Fajarviana*
Editor: Oki Aryono

*Pengajar di MIT Bakti Ibu Madiun

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment