Menjadi Jomblo Berkualitas

Menjadi Jomblo Berkualitas

Menjadi Jomblo Berkualitas

Suaramuslim.net – ”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang” (HR. Bukhori no. 6412, dari Ibnu Abbas)

Bagi seorang jomblo, waktu yang senggang akan menjatuhkan diri dalam lamunan. Jika sudah melamun tidak ada yang menjamin pikiran tetap bersih. Setan selalu memantau keadaan kita. Dalam khayalan perlahan setan akan masuk, menghembuskan pikiran-pikiran negatif. Sebelumnya kita tak pernah memikirkan lawan jenis, namun begitu melamun, setan melepaskan panah-panah beracunnya. Sedikit saja kita memandang lawan jenis, bayang-bayangnya langsung didesain  agar rajin melintas dalam pikiran. Semakin lama semakin sering dan dapat menggoyahkan keistiqamahan untuk menuju jomblo berkualitas.

Seorang jomblo berkualitas memahami bahwa masa muda hanya sekali. Waktunya sangat singkat. Tanpa terasa ia akan segera berlalu meninggalkan kita. Tidak akan pernah kembali lagi. Masa muda inilah momentumnya untuk berkarya, mengukir tinta emas sejarah dengan prestasi yang membanggakan orangtua, agama dan negaranya.

Seorang jomblo yang berkelas akan menyibukkan diri dalam ikhtiar memperbaiki diri. Harapannya ia bisa menjadi pribadi berkualifikasi tinggi yang memiliki salimul aqidah (aqidah yang bersih), shahihul ibadah (ibadah yang benar), matinul khuluq (akhlak yang kokoh), qawiyyul jismi (jasmani yang kokoh), mutsaqqaful fikri (wawasan yang luas), haritsul ala waqtihi (tertata waktunya), munazzam fi syunihi (teratur urusannya), qadirun alal kasbi (mandiri finansialnya), dan nafiun li ghairihi (bermanfaat bagi orang lain). Dengan segala kebaikan ini, malaikat akan mendoakan dan Allah akan memberikan tempat yang istimewa di padang mahsyar kelak. Dengan kualifikasi ini pula, langkah menuju nikah semakin mudah, dipandu cahaya hidayah.

Selain itu, olahraga adalah kegiatan yang bermanfaat bagi seorang jomblo. Olahraga membuat waktu tidak terbuang begitu saja. Ada banyak manfaat yang diperoleh. Pertama, kita tidak sempat memikirkan maksiat. Energi kita sudah habis untuk hal-hal positif. Hormon dalam tubuh pun mengalir sesuai kebutuhannya. Kedua, badan akan lebih sehat dan fisik menjadi lebih kuat. Ini adalah modal awal saat nanti kita memutuskan untuk menikah.

Ketiga, olahraga juga bisa mendatangkan pahala. Jika kita pernah membaca buku-buku shirah nabawiyah, kita akan mendapati beberapa cabang olahraga yang dianjurkan oleh Rasulullah. Tiga yang paling sering disebut adalah memanah, berkuda dan berenang. Mujahid yang turut membersamai Nabi dianjurkan melakukan olahraga ini. Wallahu a’lam bishawab.

Kontributor: Santy Nur Fajarviana *
Editor: Oki Aryono

*Pengajar di MIT Bakti Ibu Kota Madiun

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment