Suaramuslim.net – Rumah adalah kantor terbaik bagi muslimah. Entah itu seorang ibu atau istri. Di sanalah ia membangun karier dan merajut cita-cita untuk kebaikan kehidupan dunia dan akhiratnya kelak.
Allah ta’ala berfirman:
“Dan hendaknya kalian tetap di rumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyah dulu.” (Al-Ahzab: 33).
Perintah agar muslimah menetap di rumahnya mengandung banyak hikmah, di antaranya agar terjaga kehormatan, kesucian diri dan kemuliaannya. Bahkan, tempat ibadah terbaik bagi muslimah adalah di rumahnya.
“Aku sudah tahu bahwa engkau sangat ingin salat (berjamaah) bersamaku, namun salatmu di dalam kamar khususmu (bait) lebih utama daripada salatmu di ruang tengah rumahmu (hujrah), dan salatmu di ruang tengah rumahmu lebih baik daripada salatmu di ruang depan rumahmu, dan salatmu di ruang depan rumahmu lebih baik daripada salatmu di masjid kaummu, dan salatmu di masjid kaummu, lebih baik daripada salatmu di masjidku ini (Masjid Nabawi).
Ummu Humaid lalu meminta untuk dibangunkan tempat salat di pojok kamarnya yang paling gelap. Dan ia melakukan salat di sana hingga berjumpa dengan Allah Azza wa Jalla” (Ahmad No. 27090 dan Ibnu Hibban No. 2217, Ibnu Khuzaimah No. 1689).
Pentingnya menjadi muslimah produktif
Ibnu Qayyim pernah berkata: “Wanita merupakan setengah dari masyarakat yang melahirkan setengah lainnya, sehingga mereka dapat dikatakan sebagai keseluruhan dari masyarakat.”
Pendapat dari Ibnu Qayyim tersebut semakin menegaskan peran seorang wanita dalam membangun suatu peradaban.
Bagaimana menjadi muslimah produktif meski di rumah saja?
1. Membangun kedekatan dengan keluarga
Maksimalkan kebersamaan membangun kedekatan secara emosional dalam membangun kasih sayang yang mungkin selama ini terlalaikan karena kesibukan di luar rumah.
2. Buat kegiatan yang bermanfaat
Kegiatan spiritual misalnya salat berjamaah di rumah bersama keluarga, memperbanyak tilawah dan kajian Al-Qur’an, puasa sunnah, saling mendoakan antar sesama, dan mendoakan semua kaum muslimin untuk selamat dari bala bencana ini.
Serta lakukan amaliah lainnya misalnya salat ghaib bagi saudara-saudari kita yang meninggal karena wabah ini. Hal tersebut akan memberi kesadaran spiritualitas dan zikrul maut dengan sangat tajam, bahwa Allah penggenggam semua urusan manusia dan manusia tidak bisa berbuat apa-apa. Ini adalah pendidikan tauhid yang sangat baik.
Kegiatan keilmuan/majelis dimaksimalkan melalui online. Prinsipnya semua kegiatan majelis/halaqah terus berjalan dengan kajian online. Kegiatan organisasi rapat/meeting bisa tetap dilakukan secara online.
3. Bangun suasana rileks
Bangun suasana rileks dalam keluarga dengan olahraga bersama, beres-beres kebun dan halaman sambil berjemur yang dalam kajian imunitas akan meningkatkan imun tubuh sehingga bisa tidak terkena virus.
4. Tetap lakukan pekerjaan primer bagi wanita karier
Kebijakan work from home (WFH), bukan berarti kamu terbebas dari segala pekerjaan kantor, sebaliknya kamu tetap wajib bekerja sebagaimana biasanya.
Justru kebijakan WFH ini diambil supaya penyebaran virus Corona bisa ditekan sekecil mungkin. Maka dari itu, saat di rumah tetaplah fokus pada kerjaanmu sebagaimana di kantor. Dengan begitu, kamu akan tetap produktif meski bekerja dari rumah.
5. Senantiasa memperbanyak zikir
Muslimah yang tinggal di rumah sering berhadapan dengan berbagai pekerjaan rumah. Kadang muslimah merasa amat lelah dan bosan. Salah satu obat mujarabnya adalah dengan memperbanyak zikir kepada Allah. Zikir akan menyejukkan hati dan mendatangkan ketenangan.
“(yaitu) Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan berdzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Ar-Ra’du: 28).
Ada pahala di setiap sudut rumahmu
Seorang wanita akan mendapatkan kemuliaan memasuki surga dari pintu manapun yang ia suka, hanya dengan empat syarat yang disebutkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam hadisnya:
“Ketika wanita salat lima waktu, berpuasa ramadan, menjaga kehormatan kemaluannya, dan taat kepada suaminya, akan dikatakan kepadanya (di akhirat kelak): ‘masuklah surga dari pintu mana saja yang engkau kehendaki.” (Ahmad No. 1161). Kuncinya adalah ikhlas, melakukannya karena Allah Ta’ala. Niatkan setiap aktivitas di rumah untuk mendapatkan rida Allah dengan berbakti kepada orang tua atau suami.