Menjaga Istiqamah dengan Fastabiqul Khairat

Menjaga Istiqamah dengan Fastabiqul Khairat

Menjaga Istiqamah dengan Fastabiqul Khairat

Suaramuslim.net – Istiqamah memiliki arti konsisten dalam melakukan kebaikan. Teguh dalam satu pendirian dan tidak akan tergoyahkan oleh berbagai macam rintangan dalam mendapatkan ridha Allah Ta’ala.

Firman Allah;

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ ۖ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

“Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. (QS. Fushilat 30-31)

فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ

“Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan (QS. Huud: 112)

Tiga Macam istiqamah

1. Istiqamah dalam akidah
2. Istiqamah dalam syariat dan akhlak
3. Istiqamah dalam perjuangan

Kiat menjaga istiqamah pasca Ramadhan

1. Belajar dari semangat beribadah di bulan Ramadhan, yang fastabiqul khairat (berlomba dalam kebaikan). Hal ini baik, supaya kita dapat pelajaran, kalau di Ramadhan mudah beribadah yang berkualitas dan banyak, maka akan lebih mudah lagi melakukan di luar Ramadhan.

Itulah para ulama begitu giat beribadah, begitu giat beramal saleh begitu takut bermaksiat karena khawatir menodai Ramadhan. Bahkan terhadap yang halal pun masih dikendalikan. Karena itu semua agar terselamatkan diri ini ketika berada di luar Ramadhan.

“إِذَا سَلِمَ رَمَضَانُ سَلِمَتِ السَّنَةُ ، وَإِذَا سَلِمَتِ الْجُمُعَةُ سَلِمَتِ الأَيَّامُ “

“Apabila selamat di Ramadhan, maka selamatlah sepanjang tahun, dan apabila selamat di hari Jumat, maka selamatlah sepanjang pekan”

2. Setelah belajar di Ramadhan, kemudian mencoba membiasakan diri dengan memaksa agar tetap lempeng beribadah. Kalau di Ramadhan bisa melakukan banyak hal, maka di luar Ramadhan pasti dapat melakukan sedikit hal secara istiqamah.

3. Wa tawashau bil haq wa tawashau bis shabr dalam komunitas.

4. Memahami spirit dari buah istiqamah agar selalu semangat beribadah;

  • Pertama, orang yang istiqamah akan mendapatkan kedudukan mulia di sisi Allah, ditandai dengan turunnya malaikat untuk membawa kabar gembira.
  • Kedua, orang-orang yang istiqamah akan mendapat garansi kehidupan yang nyaman dan damai, jauh dari duka lara, dan tegar dalam mengarungi bahtera kehidupan dunia yang hanya sementara ini.
  • Ketiga, orang yang istiqamah akan mendapatkan kesempatan mulus masuk ke dalam surga Allah.
  • Keempat, manfaat lainnya dari orang yang beristiqamah ialah jaminan kebahagiaan yang tidak saja berlaku kepada pelaku istiqamah bahkan keturunannya mendapatkan hal yang serupa berkat keistiqamahan orang tuanya.

5. Berdoa mengharap pertolongan Allah.

Ibnu Rajab Al-Hambali berkata,

ﻗَﺎﻝَ ﺑَﻌْﺾُ ﺍﻟﺴَّﻠَﻒُ : ﻛَﺎﻧُﻮْﺍ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻥَ ﺍﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳُﺒَﻠِّﻐَﻬُﻢْ ﺷَﻬْﺮَ ﺭَﻣَﻀَﺎﻥَ، ﺛُﻢَّ ﻳَﺪْﻋُﻮْﻧَﺎﻟﻠﻪَ ﺳِﺘَّﺔَ ﺃَﺷْﻬُﺮٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺘَﻘَﺒَّﻠَﻪُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ

“Sebagian salaf berkata, ‘Dahulu mereka (para salaf) berdoa kepada Allah selama enam bulan agar mereka dipertemukan lagi dengan Ramadhan. Kemudian mereka juga berdoa selama enam bulan agar Allah menerima (amal-amal saleh di Ramadhan yang lalu) mereka.“ (Lathaiful Ma’arif: 232)

Perhatikan, ulama salafus saleh pun selalu berdoa agar amalannya diterima Allah. Karena itulah mereka kalau ketemu sahabat selalu saling berdoa; “taqabbalallahu minni wa minka” (semoga Allah menerima amalanku dan amalanmu).

Wallahu A’lam

*Disampaikan di Radio Suara Muslim Surabaya dalam program talkshow Dialog Motivasi Al Quran Kamis 5 Juli 2018 pukul 05:30-06:30 WIB.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment