JAKARTA (Suaramuslim.net) – Kurban di tengah pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri. Umat Islam diliputi kekhawatiran akan kondisi yang penuh ketidakpastian. Namun di tengah kondisi yang serba menghimpit, agama Islam mengajarkan ibadah menjadi kunci agar hati menjadi tenang.
Keikhlasan menjadi kunci utama dalam sebuah ibadah yang melahirkan ketakwaan, terlepas dari apapun kondisinya. Maka pandemi Covid-19 tidak menggeser sedikit pun perintah Allah, termasuk juga kurban.
Keikhlasan berkurban yang berbuah ketakwaan, turut menghadirkan rasa optimis dan kebahagiaan, baik bagi pekurban maupun masyarakat penerima manfaat. Hal ini disampaikan oleh Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT) Ibnu Khajar.
“Boleh jadi, kaum prasejahtera menanti momentum kurban karena hanya pada hari ini mereka bisa menikmati lezatnya daging. Akibat pandemi Covid-19, jumlah masyarakat prasejahtera meningkat secara signifikan. Melihat kondisi ini, kurban tidak hanya dimaknai sebagai ibadah saja, tetapi juga penyelamatan jiwa manusia. Inilah kiranya berkah dan maslahat kurban yang ingin kita luaskan, sebuah optimisme yang membantu umat bertahan di masa sulit ini,” terang Ibnu, Kamis (16/7).
Dengan mengusung tema “Labbaik Berqurban Terbaik”, Global Qurban-ACT mengajak umat muslim sedunia memenuhi panggilan Allah untuk kurban selayaknya memenuhi panggilan haji. Bagi yang tak bisa menjalankan ibadah haji, mereka masih bisa menunaikan ibadah kurban. Ibadah yang penuh sejarah, penuh makna dari Nabi Ibrahim. Ibadah yang melambangkan penyerahan manusia atas perintah Allah.
Berkurban sebagai langkah memenuhi panggilan dari Allah, labbaik, juga sebagai bentuk tetap dalam ketaatan beribadah di tengah wabah Covid-19 seperti sekarang ini.
Dalam ibadah kurban, umat muslim diperintahkan belajar menyedekahkan harta terbaik
untuk menggapai rida Allah Azza wa Jalla. Harta yang dikeluarkan akan berbuah keberkahan karena lebih mendekatkan pada keikhlasan dan ketakwaan.
Pada dasarnya, syariat kurban mengandung banyak hikmah dan kebaikan sehingga Global Qurban-ACT berupaya menjamin keamanan penyembelihan hingga distribusi hewan kurban agar hal-hal terbaik dari kurban sampai ke tangan penerima manfaat. Untuk itu, Global Qurban-ACT menerapkan prosedur penyembelihan dalam kondisi pandemi serta memperhatikan kebersihan dan kesehatan.
Ikhtiar ini salah satunya diwujudkan dengan berkolaborasi bersama Pemprov DKI Jakarta dan Rumah Pemotongan Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, yang diresmikan pada acara Sentra Qurban Terbaik, Kamis (16/7).
Kerja sama ini juga menjadi bagian dari program Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang diinisiasi Pemprov DKI Jakarta sejak Ramadan lalu sebagai respons terhadap dampak sosial ekonomi dari pandemi Covid-19.
“Pelaksanaan kurban tahun ini harus dilakukan berdasarkan protokol Covid-19, termasuk proses penyembelihan, pengemasan, hingga sampai ke tangan penerima manfaat. Dengan begini, hikmah kurban diharapkan bisa sampai hingga ke penerima daging kurban. Dan ini menjadi prosedur standar yang akan diterapkan oleh Global Qurban-ACT di 43 cabang Indonesia,” ujar Ibnu.
Reporter: Chamdika Alifa
Editor: Muhammad Nashir