Mitos Tanda Kehamilan yang Keliru

Mitos Tanda Kehamilan yang Keliru

hcg urine pregnancy test. Foto: indozone.com

Suaramuslim.net – Setiap perempuan selalu mendambakan kehamilan, karena momen ini memang tidak pernah terganti dan terlupakan. Berbagai cara dicoba, mulai dari berhubungan intim alami, mengonsumsi makanan dan minuman kaya asam folat, hingga menjajal metode bayi tabung dengan harga yang terbilang tinggi. 

Meski begitu, ibu juga perlu tahu bahwa kehamilan sangat bergantung pada gaya hidup, pola makan, berat badan, usia, hingga kondisi kesehatan. Biasanya, semakin tua usia ibu atau ayah, kesempatan untuk mendapatkan keturunan bisa menurun dan cenderung berisiko.

Mitos tanda kehamilan yang keliru

Sayangnya, kuatnya keinginan untuk memiliki keturunan terkadang membuat wanita tidak menyadari bahwa telah menyerap informasi yang keliru, termasuk tentang tanda kehamilan. Padahal, kekeliruan ini bisa berdampak signifikan terhadap kondisi psikologis ibu nantinya. Jadi, jangan sampai salah, ini mitos tanda kehamilan yang tidak seharusnya dipercaya.

1. Terlambat menstruasi tidak selalu berarti hamil

Terlambat menstruasi menjadi tanda awal kehamilan yang paling mudah dikenali. Sayangnya, terlambat menstruasi tidak selalu berarti ibu sedang berbadan dua. Ada banyak alasan lainnya, seperti kelelahan, stres, atau penggunaan alat kontrasepsi. Penurunan atau kelebihan berat badan serta faktor hormonal juga bisa menjadi penyebab terlambatnya menstruasi. 

2. Mual di pagi hari? Bisa jadi bukan hamil

Selain terlambat menstruasi, mual di pagi hari atau morning sickness juga identik dengan tanda awal kehamilan. Meski begitu, kondisi ini juga bisa terjadi karena masalah kesehatan lainnya, seperti keracunan makanan, gangguan lambung, atau stres yang terbilang ekstrem. Jadi, ibu jangan langsung percaya bahwa mual di pagi hari bisa jadi tanda kehamilan.

3. Tidak boleh makan cokelat selama hamil

Benarkah demikian? Ternyata ini termasuk mitos tanda kehamilan. Cokelat justru membuat ibu lebih senang dan berpengaruh positif terhadap janin. Makanan satu ini dipercaya sebagai penangkal preeklampsia jika dikonsumsi pada trimester ketiga. 

4. Harus makan dua porsi

Ngidam memang identik dengan kehamilan, tetapi bukan berarti ibu harus makan lebih banyak dibandingkan dengan sebelumnya. Agar kebutuhan nutrisi ibu dan sang buah hati terpenuhi, cukup menambah 300 kalori pada setiap kali makan. Terlalu gemuk selama hamil bisa menghadirkan banyak komplikasi kehamilan. Jadi, tetap perhatikan pola dan asupan nutrisi.

5. Jangan bepergian dengan pesawat terbang ketika hamil

Sebenarnya, tidak ada aturan yang melarang bepergian dengan pesawat terbang ketika ibu sedang hamil, mau itu di trimester awal atau di trimester akhir. Namun, beberapa maskapai penerbangan memberlakukan larangan terbang untuk wanita hamil di atas 31 pekan untuk menghindari berbagai kondisi yang tidak diinginkan, salah satunya adalah kelahiran prematur.

Memeriksakan diri ke dokter sudah pasti menjadi pilihan paling baik ketika ibu mengalami beberapa gejala yang mengarah pada kehamilan. Jadi, ibu tidak lagi mengira-ngira bahwa sedang hamil dengan adanya gejala-gejala tadi. Sumber: Halodoc.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment