SURABAYA (Suaramuslim.net) – Gempa yang melanda Maluku beberapa waktu lalu menjadi perhatian tersendiri bagi siswa-siswi SMP Labschool Unesa. Tepat di hari Sumpah Pemuda, Senin (28/10) Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama SMP Labschool Unesa Lidah Wetan melakukan galang kepedulian bagi saudara sebangsa yang terdampak bencana gempa di Ambon, di sela penyelenggaraan Pelatihan Mitigasi Bencana.
Mitigasi bencana ini merupakan program _humanity day_ yang ditawarkan ke sekolah untuk mengedukasi masyarakat pentingnya siap siaga hadapi bencana. Mitigasi bencana juga sangat dibutuhkan mengingat Indonesia memiliki potensi bencana yang tinggi sehingga diperlukan generasi yang tanggap bencana.
Kepala Cabang ACT Jatim, Wahyu Sulistianto Putro menyatakan, pelatihan mitigasi bencana dalam program _humanity day_ dari ACT berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kesiap siagaan saat menghadapi bencana sehingga dapat meminimalisasi dampak yang tidak kita inginkan saat terjadinya bencana.
Wahyu menambahkan, pihaknya juga membuka kesempatan bagi beberapa sekolah atau lembaga yang ingin berkolaborasi mengadakan program _Humanity Day_ dengan menghubungi tim Aksi Cepat Tanggap Jatim.
Ditemui saat kegiatan pelatihan, Kepala SMP Labschool Unesa Lidah Wetan, Qurrota Ayunin, menyatakan pelatihan mitigasi bencana belum masuk dalam kurikulum pendidikan sehingga diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Bersama ACT kita selenggarakan pelatihan mitigasi bencana, sebagai bekal bagi siswa-siswi dalam menghadapi bencana, selain itu kita juga menggalang bantuan untuk saudara sebangsa yang sedang terdampak bencana” ujar Ayunin.
Pada kegiatan ini tim ACT didukung oleh relawan dari MRI Surabaya yang memiliki sertifikat pelatih tanggap bencana, sehingga menguasai di bidangnya. Siswa-siswi juga tampak antusias mendengarkan materi tentang mitigasi bencana.
Sumber: ACT Jatim
Editor: Muhammad Nashir