Momen Tepat Tumbuhkan Rasa Empati pada Anak

Momen Tepat Tumbuhkan Rasa Empati pada Anak

Momen Tepat Tumbuhkan Rasa Empati pada Anak
Taufik berdiri di depan rumahnya yang hancur akibat gempa 7 SR di Dusun Jorong, Desa Sembalun Bumbung, Sembalun, Lombok Timur. (Foto : Hilman'/INA)

Suaramuslim.net – Musibah datang silih berganti. Indonesia berduka saat Lombok diluluhlantakkan oleh gempa sebesar 7 Skala Richter (SR) pada hari Minggu kemarin (19/08/2018). Dengan adanya musibah tersebut, ini menjadi momen yang tepat untuk orangtua menumbuhkan rasa empati pada Ananda.

Musibah datang sebagai bentuk teguran Allah subhanahu wa ta’ala terhadap umat-Nya. Teguran Allah itu datang karena manusia menjadi silap mata dan tindakan atas segala dosa-dosa di muka bumi. Pendapat ini, dikukuhkan oleh firman Allah dalam surat Asy Syuraa: 30 yang berbunyi,

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).”

Meski demikian datang sebagai teguran dan mengondisikan umat dalam luka serta duka yang mendalam. Musibah datang juga sebagai penghapus dosa untuk umat-Nya.

Di sisi lain, dengan datangnya tragedi ini membuat semua mata berpaling. Melihat saudara-saudara mereka kesusahan, empati timbul dan bantuan meluncur seketika sebagai bentuk kasih sayang sesama saudara. Musibah menjadi momen yang tepat untuk menjalin silaturrahim antar saudara sekaligus sebagai media menumbuhkan rasa simpati terutama untuk Ananda.

Kemudian, menurut Dr. Bruce D. Perry M.D, Ph.D seorang anggota senior Child Trauma Academy mengatakan, “Empati bisa jadi merupakan anugerah yang paling bermutu bagi ras manusia. Kita tidak akan bisa bertahan hidup tanpa menciptakan hubungan dan kelompok yang bisa berfungsi secara bersamaan”.

Oleh karenanya, dengan rasa empati yang tumbuh dalam diri Ananda sejak dini dapat membuat Ananda  menjadi pribadi yang bermutu di lingkungannya seperti kata Bruce.

Sementara itu, Ida Siti Munfarijah seorang Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak sekaligus Pegiat Literasi membagikan beberapa kiat bagaimana orangtua dapat menumbuhkan rasa empati pada Ananda.

  1. Keteladanan

Tak dapat dipungkiri bahwa orangtua merupakan lingkungan terdekat bagi Ananda. Karakter dan sikapnya akan terbentuk dari kebiasaan yang ia lihat di lingkungan terdekatnya. Maka dari itu, orangtua harus menjadi teladan yang baik untuk Ananda dalam menumbuhkan rasa empatinya, seperti melibatkan Ananda menyumbangkan sebagian kecil uang sakunya sebagai bentuk aksi nyatanya untuk membantu sesama saudaranya.

  1. Luangkan Waktu

Orangtua harus berperan aktif untuk menumbuhkan rasa empati pada Ananda. Meluangkan waktu untuk Ananda bukanlah menjadi hal yang merugikan. Menjadi pendengar yang baik sekaligus menanyakan Ananda tentang perasaannya hari ini.

  1. Ananda Perlu Silaturrahim

Berilah kesempatan untuk Ananda mengunjungi tetangga atau teman-temannya. Jangan batasi pergaulannya selama ia bergaul dengan lingkungan yang baik. Sebagai orangtua hanya bertugas untuk memantau dan bersikap dengan bijak, jika dirasa Ananda menunjukkan sikap egois sudah waktunya bagi orangtua untuk menasehati Ananda dengan tutur kata yang halus nan positif. Dengan begitu, Ananda akan saling mengerti orang lain dan mau berbagi bersama orang lain.

  1. Ajak Ananda untuk Menjenguk

Di sini, orangtua dapat melibatkan Ananda ketika menjenguk seseorang yang sedang terkena musibah. Membawakan seseorang itu buah tangan atau melakukan berbagai sesuatu yang membuat orang yang sedang dilanda musibah tersebut menanggalkan dukanya untuk kembali berbahagia. Dengan begini, Ananda akan terlatih kepekaannya terhadap penderitaan orang lain.

  1. Membiasakan Ananda Berkata yang Baik

Untuk memupuk dan menumbuhkan rasa empatinya. Ananda dapat dibiasakan dengan mengucapkan perkataan yang baik-baik seperti tolong, maaf, terima kasih, dan permisi. Dengan membiasakan Ananda berkata baik, tentu akan menumbuhkan pula pribadi Ananda yang sopan dan santun pun tak menyakiti orang-orang di sekitarnya.

Oleh karenanya, rasa empati Ananda perlu ditanamkan, ditumbuhkan dan dibangkitkan. Dengan rasa empati, manusia menjadi pembeda di antara makhluk ciptaan Allah yang lain. Karena empati adalah sejalannya hati dan akal untuk membantu sesama makhluk hidup.

Kontributor: Ilham Prahardani
Editor: Oki Aryono

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment