Bahagia Dimulai dari Diri Sendiri

Bahagia Dimulai dari Diri Sendiri

Ustadzah Siti Fauziah S.Pd. CBHC, Eduparenting Coach Founder Dan Owner Open Mind Coaching And Consulting. Foto: suaramuslim.net

Suaramuslim.net – Definisi bahagia tidak sama bagi setiap orang. Setiap orang mempunyai indikator masing-masing, yang disesuaikan dengan keinginan dan tujuan yang hendak dicapai.

Ada orang-orang yang merasa bahagia karena bisa bebas traveling dan bisa menikmati indahnya dunia. Ada yang bahagia jika memiliki banyak harta dan teman. Ada pula orang akan merasa bahagia jika hasrat dan ambisinya telah berhasil terpenuhi.

Banyak cara yang dilalui seseorang untuk bisa mencapai kebahagiaannya. Bahagiamu adalah milikmu, ada di dalam dirimu. Jangan habiskan waktu untuk mencari di tempat lain atau bahkan ingin dibahagiakan orang lain. Bahagiamu adalah milikmu, bukan bergantung pada bentuk bahagia orang lain.

Bahagia versi saya adalah hubungan dengan Allah baik, hubungan saya dengan anak, suami, orang tua, teman-teman juga baik. Itu awal kebahagiaan.

Definisi bahagia setiap orang memang berbeda-beda, tapi di situlah kerennya Allah. Kalau misalnya Allah membuat definisi bahagia setiap orang sedunia ini sama, pasti tidak ada indahnya.

Ada yang mungkin hanya makan terong saja sudah bahagia dan nikmat, artinya kalau kita berpikir bahwa satu dunia ini semisal bahagianya hanya makan terong semua, betapa kasihan terong ini akan diburu orang seluruh dunia.

Kalau seluruh dunia merasa bahagia bahwa traveling menyenangkan, betapa penuhnya seluruh obyek wisata. Jadi itulah luar biasanya Allah. Allah menciptakan rasa bahagia pada diri masing-masing manusia berbeda-beda. Dan itu yang membuat dinamika hidup semakin menarik. Karena dengan berbeda itulah yang membuat kita saling belajar satu sama lain. Dan itu harus dimulai dari diri sendiri.

Ada suatu pepatah yang mengatakan respect your self, world respect to you. Jadi hargailah dirimu sendiri, maka dunia akan menghargai dirimu.

Bagaimana kita memandang bahagia itu. Bagaimana kita memandang hidup kita. Di situlah awal bahagia kita bermula.

Bahagia setiap orang berbeda-beda itu karena memiliki pengalaman hidup dan sudut pandang yang berbeda-beda. Jadi, kondisi psikologis seseorang itu dinamikanya warna-warni dan itulah yang membuat dunia ini indah. Dan yang bisa kita lakukan saat ini dengan warna-warni versi bahagia itu dengan bersyukur. Sehingga Allah akan turunkan kebahagiaan-kebahagiaan yang lain.

Artikel ini dikutip dari siaran Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 fm, Senin 24 Februari 2020 pukul 13.00-14.00 bersama Ustadzah Siti Fauziah S.Pd. CBHC, Eduparenting Coach Founder Dan Owner Open Mind Coaching And Consulting.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment