Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

Mewujudkan Sekolah Ramah Anak

Dua anak laki-laki, bola dunia, dan alat tulis menulis. Foto: Pixabay.com

Suaramuslim.net – Mitra muslim, di sekolah terjadi proses pendidikan secara penuh. Sekolah membutuhkan budaya ramah dalam menjalankan fungsinya dalam mencapai tujuan pendidikan. Berangkat dari berbagai permasalahan kekerasan dan konflik yang ada di sekolah, perlu dikembangkan sekolah ramah anak.

Bukan membangun bangunan baru melainkan membangun paradigma baru dalam mendidik dan mengajar untuk menciptakan generasi baru yang tangguh tanpa kekerasan, menumbuhkan kepekaan orang tua dan guru untuk saling memenuhi hal dan melindungi.

Jadi banyak permasalahan yang terjadi di sekolah. Misalnya anak tidak mau masuk sekolah karena takut, terkadang ada juga yang merasa jenuh, tidak mendapatkan perhatian dari gurunya, diintimidasi oleh teman-temannya, atau pun ada pandangan-pandangan yang negatif di sekitar dia.

Apa sih yang dimaksud sekolah ramah anak?

Sekolah ramah anak adalah sekolah yang secara sadar berupaya menjamin dan memenuhi hak-hak anak dalam setiap aspek kehidupan secara terencana dan bertanggung jawab.

Sesuai dengan UU Pasal 4 Nomor 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak yang menyebutkan bahwa anak mempunyai hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta berpartisipasi secara wajar sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Saat ini yang diwacanakan oleh Mendikbud diharapkan semua sekolah mempunyai kriteria yang sama, mempunyai ukuran yang sama tentang konsep ramah anak. Ada beberapa sekolah yang sudah melakukan dari kriteria tersebut dan diharapkan semua bisa sesuai dengan kriteria yang sudah diwacanakan.

Jadi di sekolah yang ramah anak ini diharapkan anak itu akan merasa nyaman, akan merasa senang, dan menikmati sekolahnya. Kalau dia sudah menikmati sekolahnya, maka yang dia pelajari akan mudah terserap dengan baik.

Belajar itu menyenangkan. Dia mempunyai pandangan positif bahwa belajar itu menyenangkan. Kalau dia berpikir belajar itu menjenuhkan, merasa ketakutan sehingga mengakibatkan tekanan pada anak.

Apapun materi yang diberikan oleh sekolah, ketika para guru memberikan secara inovatif, secara menyenangkan, fasilitas mendukung, maka anak merasa nyaman.

Jadi sekolah ramah anak itu seharusnya didukung banyak pihak. Sehingga siswa tidak hanya merupakan tanggung jawab dari sekolah, tetapi juga ada campur tangan dari orang tua. Dukungan beriringan agar anak bisa mengembangkan potensi dirinya. Sekolah ramah anak akan bisa melihat dunia sekelilingnya selalu berwarna dan menyenangkan.

Artikel ini dikutip dari siaran Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 fm pada hari Kamis, 12 Maret 2020 pukul 13.00-14.00 bersama Bunda Dewi Mahastuti, S.Psi, M.Psi Dosen Fakultas Psikologi Universitas Hang Tuah Surabaya.

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment