Virus Merah Jambu di Usia Paruh Baya

Virus Merah Jambu di Usia Paruh Baya

Widji Lestari, M. Psi, Psikolog dari Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA). Foto: suaramuslim.net

Suaramuslim.net – Sebelumnya kita harus tahu apa sebenarnya virus merah jambu itu. Jadi ini adalah salah satu virus yang mengakibatkan penyakit hati. Kalau kita sudah terserang virus ini maka jaringan tubuh kita menjadi agak “kacau”. Virus merah jambu ini semacam menggambarkan kondisi ketika seseorang hatinya diisi oleh orang yang spesial. Karena ini virus merah jambu di usia paruh baya, berarti virus ini menyerang seseorang sekitar usia 40 sampai dengan 55 tahun.

Jadi virus ini bukan menyerang anak muda lagi. Hal seperti ini kalau memang kita semua sudah berpasangan tentu sangat membahayakan. Seharusnya virus ini tidak boleh terjadi.

Apakah semacam reuni bisa menjadi pemicu?

Ya tentu. Reuni memungkinkan kita bisa terserang virus merah jambu ini. Di usia paruh baya biasanya usia ini rentan mengalami krisis salah satunya mungkin seperti kondisi tubuh yang tidak seperti anak muda dulu. Memiliki keinginan yang luar biasa tetapi terhambat oleh kemampuan fisik. Kalau ini tidak disikapi dengan baik akan menimbulkan stres dan frustasi.

Kalau hanya virus merah jambu saja tanpa adanya ‘embel-embel’ paruh baya biasanya dialami oleh anak-anak muda seperti prapubertas ketika mereka mulai tertarik dengan lawan jenis, mulai suka, mulai mengagumi, kalau ini dialami oleh anak muda tidak masalah karena memang masanya. Tetapi jika yang mengalami usia paruh baya ini harus berhati-hati, kecuali ada kondisi yang memang memungkinkan seperti sama-sama single atau tidak memiliki pasangan ini harus ada jalan keluar agar tidak disebut virus, seperti segera dinikahkan.

Tak hanya itu, pasti ada hal-hal yang membuat seseorang mengalami virus merah jambu. Kita harus mengetahui orang yang terkena virus merah jambu ini, bahwa selalu terbayang dengan seseorang. Kalau virus itu sudah menyerang otak, maka dalam pikiran kita, dalam benak kita adalah wajah seseorang itu. Tanpa kita sadari kita akan terus memikirkan si dia.

Apakah ciri-cirinya terlihat secara kasat mata?

Ciri-cirinya biasanya seperti suka melamun, jika dalam satu kantor biasanya matanya suka mencari-cari melirik kesana-kesini, salah tingkah. Nah, maka dari itu kenapa dinamakan virus, karena ini membahayakan jika kita tidak berhati-hati. Disebutkan dalam firman Allah dan sebuah hadis:

Katakanlah kepada laki-laki yang beriman,’Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.’” (QS. An-Nur [24]: 30).

Ini adalah perintah dari Allah Ta’ala kepada hamba-hambaNya yang beriman untuk menjaga (menahan) pandangan mereka dari hal-hal yang diharamkan atas mereka. Maka janganlah memandang kecuali memandang kepada hal-hal yang diperbolehkan untuk dipandang. Dan tahanlah pandanganmu dari hal-hal yang diharamkan.” (Tafsir Ibnu Katsir, 6/41)

Artikel ini dikutip dari siaran Program Mozaik Radio Suara Muslim pada hari Selasa, 4 Februari 2020 pukul 13.00-14.00 bersama Widji Lestari, M. Psi, Psikolog dari Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment