JAKARTA (Suaramuslim.net) – Majelis Ulama Indonesia melalui Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI K.H Muhyiddin Junaidi mengecam kunjungan Katib ‘Am PBNU dan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden K.H. Yahya Cholil Staquf ke Israel. Menurutnya kunjungan tersebut melanggar etika diplomasi, konstitusi, dan aspek hubungan sosial keagamaan.
“Jadi kami melihat kunjungan (Yahya Staquf) ini sangat merusak citra Indonesia di dunia internasional. Karena kunjungan tersebut justru merusak hubungan bilateral Indonesia dengan Palestina, hubungan Indonesia dengan negara Arab lainnya,” tegas Muhyiddin dilansir dari VOA Indonesia.
Terlebih menurut Muhyiddin kunjungan tersebut tidak beretika karena di waktu yang sama Israel telah membunuh 139 jiwa dan mencederai puluhan ribu orang dalam aksi protes yang digelar rakyat Palestina di perbatasan Gaza.
Selain itu Muhyiddin juga menyampaikan agar Yahya Staquf atau pihak yang melakukan pembelaan tidak berdalih bahwa kunjungan tersebut dalam rangka mewujudkan perdamaian antara Palestina dan Israel.
“Tiga negara berpenduduk mayoritas muslim – Mesir, Yordania, dan Turki – telah membina hubungan diplomatik dengan Israel sampai saat ini pun belum mampu mewujudkan negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan ibu kotanya di Yerusalem Timur,” tandas Muhyiddin.
Sehingga Muhyiddin meminta siapa pun tokoh dari Indonesia jika diminta dan diundang untuk datang ke Israel agar menolaknya karena kehadiran tersebut menjadi kemenangan bagi Israel.
Reporter: Ahmad Jilul Qur’ani Farid
Editor: Muhammad Nashir