Muslimah, Begini Konsep Hidup Qona’ah

Muslimah, Begini Konsep Hidup Qona’ah

Artikel ini disarikan dari program Mozaik Fiqih Muslimah Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM.

Suaramuslim.net – Hidup minimalis tampaknya sedang tren saat ini, salah satu ciri gaya hidup ini adalah perasaan puas dan cukup oleh apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.

Bagaimana cara kita agar bisa merasa selalu cukup terhadap apa yang diberikan Allah kepada kita?

Berikut penjelasan Ustadzah Choliliyah Thoha, Lc. M.Ag dalam program Mozaik Fiqih Muslimah Radio Suara Muslim Surabaya dengan tema “Hati Yang Selalu Merasa Cukup.”

Berbicara tentang syukur, memang menjadi makanan sehari-hari, tidak akan pernah ada ujungnya. Orang yang tidak bersyukur akan selalu merasa kurang.

“Seakan dunia ini harus dikejar terus menerus. Hidupnya nggak nyaman. Ini salah satu tanda penyakit hati,” ujarnya di Radio Suara Muslim, Kamis (3/6/2021).

Adapun yang kaya hati dan iman, maka hatinya selalu diliputi rasa syukur kepada Allah.

Ia tidak melulu melihat rezeki itu berupa materi. Ia selalu merasa cukup dan mengawali dengan hamdalah, seperti Alhamdulillah kaki ini masih bisa bergerak, karena banyak nikmat dari Allah yang tanpa kita minta selalu diberi oleh Allah, seperti  mata ini berkedip, buang angin, dll.

Lantas alasan untuk tidak bersyukur itu apa? Hakikat orang yang mau bersyukur kepada Allah bukan melulu hal yang berbau uang, namun hal sepele itulah yang sebenarnya sangat kita butuhkan dan perlu kita syukuri.

“Syukur lawan katanya adalah ingkar, yakni tidak mau mengakui dan tidak mau mensyukuri terhadap apa yang telah Allah beri kepada kita,” imbuhnya.

Di dalam Al-Qur’an banyak yang membahas tentang syukur, salah satunya di surat Luqman ayat 12.

“Barangsiapa yang bersyukur kepada Allah hakikatnya bersyukur kepada diri sendiri.”

Hamba yang selalu bersyukur, Allah akan menambah nikmat kepadanya. Walau kekayaan materi tidak banyak, namun keluarga menjadi rukun. Itu nikmat dari Allah yang sangat penting.

“Dan barangsiapa yang ingkar/kufur, sesungguhnya Allah Maha Kaya,” ungkap ibu tiga anak ini.

Intinya Allah Maha Kaya, sambungnya, mau kita ingkar, Allah tidak peduli.

“Jika kita banyak bersyukur, maka akan kembali ke kita sendiri,” jelasnya.

Hakikat bersyukur itu adalah kita mengakui bahwa semua nikmat itu semata-mata berasal dari Allah, selanjutnya kita memuji dan berterima kasih kepada orang yang menjadi perantara nikmat.

Kemudian kita mengakui dan membuktikan dengan fisik kita, artinya apa yang kita dapat ini digunakan untuk hal-hal yang positif, dengan kenikmatan justru semakin menambah takwa. Seperti kita saling berbagi, dan tidak melangkah ke hal-hal yang berbau maksiat.

Cara Agar Senantiasa Merasa Cukup

Ada rumus yang membantu agar kita selalu bersyukur, ada satu pesan nabi, undzuru ila man huwa asfala minkum walaa tandzuru ila man huwa fauqokum. Lihatlah orang yang di bawah kita dan jangan melihat orang yang di atas kita.

Ketika melihat yang di bawah kita dalam hal urusan dunia bisa menjadikan kita sadar bahwa masih banyak yang kekurangan. Jika kita selalu melihat orang yang di atas kita, maka kita akan selalu merasa kurang.

Berbeda kalau masalah akhirat, lihatlah orang yang di atas kita, sehingga bisa membuat kita semakin terpacu untuk beramal saleh lebih giat lagi.

Lalu ingat pesan Nabi kita juga orang yang bangun pagi-pagi selalu merasa tenang, badannya sehat, dan terjamin ada makanan tiap harinya. Inilah tiga hal yang harus sangat kita syukuri. Maka orang yang punya tiga hal ini, seakan-akan menguasai dunia. Itu bisa kita jadikan agar kita selalu bersyukur dan merasa cukup.

Orang qona’ah sudah pasti bersyukur, tapi kalau orang bersyukur belum tentu qona’ah, karena orang qona’ah, apapun yang ia dapat selalu ia syukuri dan ridho terhadap apa yang telah Allah tetapkan.

Cara Agar Istiqomah Selalu Bersyukur Atas Nikmat Allah

Intinya selalu mengingat sedikit ataupun banyak segala nikmat dari Allah, karena tidak ada alasan untuk tidak bersyukur.

Agar kita istiqomah lihatlah orang yang di bawah kita, lihat sekitar kita masih banyak orang miskin yang selalu kelaparan. Jadikan itu sebagai pengingat bahwa kita ini memiliki banyak nikmat.

Apakah rasa syukur bisa dilatih? Nabi berpesan kepada kita bahwa kekayaan bukan banyaknya harta, tapi kaya itu adalah hati selalu merasa cukup. Agar kita mau melatihnya, maka banyak-banyak sedekah, atau terjun ke masyarakat.

“Berbagi adalah salah satu cara agar hati kita terketuk untuk selalu bersyukur,” ujar Ustadzah Lia.

Dunia itu secukupnya saja, imbuhnya, jika kemampuan kita segini ya sudah, tidak bisa dipaksa, namun jangan pasrah dan tidak mau berusaha sehingga jadi malas. Karena Allah melihat usaha hamba-Nya juga.

Ibadah-ibadah seperti apa yang bisa kita lakukan untuk senantiasa bersyukur?

Ingatlah kematian, banyak-banyaklah mengingat kematian dan banyak-banyaklah mengingat penghancur kesenangan dunia.

Jika kita selalu mengingat kematian maka kita tidak terlalu memiliki ambisi untuk mengejar dunia, karena kita sadar bahwa semua materi di dunia tidak akan dibawa mati.

Pesan Imam Nawawi, siapa yang terus berusaha ingin menambah dan tidak pernah merasa cukup, maka ia tidak akan pernah dibilang kaya hati.

“Jadikan hati kita ini menjadi penggerak yang baik, agar seluruh jasad kita ini ikut baik,” tutupnya.

Kontributor: Sarah Syahidah
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment