Anak Belum Bisa Sekolah, Ini Yang Harus Dilakukan Orang Tua

Anak Belum Bisa Sekolah, Ini Yang Harus Dilakukan Orang Tua

Artikel ini disarikan dari program Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya 93.8 FM.

Suaramuslim.net – Kondisi pandemi sekarang ini menyebabkan anak-anak kita tidak leluasa pergi ke sekolah.

Anak-anak di KB-TK misalnya, bermain sebenarnya adalah pembelajaran mereka, tidak hanya seputar teori, justru mereka belajar tentang bagaimana bersosialisasi.

Disebabkan pandemi, semua jadi terhalang. Tujuan utama sekolah tidak tercapai. Oleh karena itu, orang tua perlu belajar cara-cara kreatif yang bisa menggantikan suasana sekolah di rumah.

Kenapa sih kita sebagai orang tua juga harus belajar?

Menurut Psikolog Meutia Ananda, kita harus bisa memanfaatkan momentum, itulah saatnya orang tua mengerti bagaimana cara belajar anak.

“Kadang-kadang kan orang tua sering misscom karena tidak tahu atau tidak sesuai bagaimana cara belajar anak,” ujar Meutia dalam program Mozaik Radio Suara Muslim Surabaya, Sabtu (5/6/2021).

Orang tua harus diberi pencerahan untuk bisa menerima kondisi yang ada sekarang.

“Kita harus mengenal anak ita, bagaimana gaya belajarnya, apa bakat-bakatnya. Ketika sudah mengenal anak, maka kita harus memberikan perlakuan sesuai dengan anaknya,” imbuh Psikolog di RS PHC Surabaya ini.

Seperti mengikutkan dia ke suatu komunitas, agar anak semakin berkembang. Namun kita juga harus pastikan, bahwa komunitas yang dimasuki itu aman. Atau bisa kita siasati dengan berkomunikasi dengan tetangga sebelah atau dengan saudara terdekat.

Minimal, agar anak bisa tetap berkomunikasi dan ada literasi-literasi baru yang didapat.

Bagaimana jika anak sudah harus masuk sekolah tapi terlanjur malas untuk kembali pergi ke sekolah?

Orang tua harus mengkondisikan anak. Misalnya memberikan motivasi berupa cerita bahwa sekolah itu menyenangkan.

“Mengkondisikannya jangan terlalu mepet, harus dari jauh-jauh hari supaya kondisi anak sadar bahwa ia sudah harus masuk sekolah. Jangan lupa kondisikan anak supaya ia selalu bahagia saat ke sekolah,” ungkap dosen di UIN Sunan Ampel Surabaya ini.

Anak-anak zaman sekarang sangat familiar dengan penggunaan gawai dan media sosial. Sedangkan media sosial sekarang ini sangat liar dan bisa jadi anak kita tidak sengaja membuka yang kurang baik.

“Maka sangat butuh peran orang tua untuk mendampingi dan membatasi buah hatinya dalam penggunaan gawai. Yang paling penting ajarkan bagaimana dia bisa menjaga dirinya di era pandemi seperti ini,” jelas Meutia yang juga founder Asisya Consulting.

Bagaimana jika kita membandingkan anak dengan saudaranya, apakah boleh?

Jika anak dibandingkan, justru jatuhnya tidak fokus dengan maksud yang ingin disampaikan orang tua. Anak pun menjadi iri karena mereka tidak suka dibanding-bandingkan.

Saat di rumah, orang tua harus memiliki skala prioritas sesuai dengan kondisi si anak ini. Misalnya si nenek tahu bahwa sekarang di usia kakaknya saat ini membutuhkan perhatian yang lebih. Sehingga fokuskan dulu ke si kakak ini. Mungkin bisa dengan si nenek mendampingi di sebelah anak.

Kondisi kita saat ini, mungkin banyak anak mitra muslim yang tidak bisa bersekolah karena pandemi, yang harus kita lakukan adalah tenang, jadikan tim yang solid dengan suami untuk membimbing anak-anak.

“Kalau sudah menerima segala kondisi, dekatkan diri kita dengan anak. Serta yang terpenting adalah konsisten,” tutupnya.

Kontributor: Sarah Syahidah
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment