Muzakarah Dai MUI Jatim; Peluang dan Tantangan Umat Islam di Era 4.0

Muzakarah Dai MUI Jatim; Peluang dan Tantangan Umat Islam di Era 4.0

Muzakarah Dai MUI Jatim; Peluang dan Tantangan Umat Islam di Era 4.0
Dari kiri (batik hitam) Narasumber Muzakarah Dai MUI Jatim, Dr. H. Saiful Jazil, M. Ag sekaligus anggota Komisi Dakwah MUI Jatim serta Dr. Harisuddin Aqib, M. Ag, Dosen UINSA Surabaya (tengah) dan Moderator Ust Nur Kholis Majid M.H.I (kemeja putih). Surabaya, Ahad (31/3/19). (Foto: Dani Rohmati/Suaramuslim.net.)

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jatim mengadakan kegiatan Muzakarah Dai, Ahad, (31/3/19). Acara ini bertempat di Pondok Pesantren Nurul Huda Surabaya dan dihadiri oleh perwakilan berbagai ormas Islam, lembaga dakwah kampus, dan aktivis dakwah yang ada di Jawa Timur.

Kegiatan yang bertema “Reorientasi Dakwah Pesantren dalam Menyongsong Era Global” dihadiri langsung Ketua MUI Jatim, KH. Abdusshomad Buchori, Ketua Komisi Dakwah MUI Jatim, KH. Abdurrahman Navis Lc., M. Ag, dan sebagai narasumber Dr. H. Saiful Jazil, M. Ag, anggota Komisi Dakwah MUI Jatim serta Dr Harisuddin Aqib, M. Ag, Dosen UINSA Surabaya.

KH Abdusshomad Buchori menyampaikan, melalui kegiatan Muzakarah Dai ini diharapkan dapat memperkuat dan meningkatkan kesatuan NKRI dan Pancasila.

Saat ini, lanjutnya, gerakan liberalisme dan radikalisme mulai marak di masyarakat dan merambah ke dunia kampus. Untuk itu perlu adanya pembekalan moral yang dapat memagari seluruh umat dari gerakan radikalisme dan liberalisme.

Kiai Abdusshomad menyebut, Islam juga menghadapi tantangan yang besar di dunia. Saat ini, wilayah Golan telah dicaplok zionis Israel yang semestinya milik Syiria. Selain itu, perang dagang Amerika dan RRT masih berlangsung.

“Dunia sekarang berkembang pesat, muslim di Indonesia sudah mencapai 270 juta. Artinya muslim menjadi mayoritas sekitar 80 persen atau 200 juta penduduk yang akan terus berkembang dengan adanya bonus demografi. Jika dimanfaatkan dengan baik, ini menjadi potensi ekonomi yang luar biasa,” jelasnya.

Sementara itu, KH Abdurrahman Navis mengatakan, muzakarah ini diikuti oleh delegasi ormas-ormas Islam se-Jawa Timur, seperti dari Ormas Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, LDII, Al Irsyad, dan lain-lain.

“Acaran rutin ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahim antar sesama dai. Walaupun dalam beberapa furu’iyah terdapat perbedaan pandangan dalam masing-masing ormas, dengan adanya kegiatan ini dapat saling memahami dan saling menghargai perbedaan antar sesama dai,” tuturnya.

Reporter: Dani Rohmati
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment