Orang tua dan anak yang saling menyelamatkan

Orang tua dan anak yang saling menyelamatkan

Idulfitri Kembali Ke Fitrah
Ilustrasi sungkeman saat Idulfitri. (Ils: Dribbble/@masrurk)

Suaramuslim.net – Selama ini kita gak punya visi dalam menjalani hidup. Kita dilahirkan, sekolah, kuliah, dewasa, bekerja, menikah, punya anak, lalu membesarkan anak, menikahkannya, anak melahirkan cucu dan begitu siklusnya berulang.

Pola seperti ini terbukti hanya menjadikan umat Islam sebagai keluarga yang sedih, keluarga biasa-biasa saja, bahkan sering terzalimi di negeri sendiri, tidak menjadi tuan di negerinya.

Jika kita mau membangun gedung yang megah, tidak mungkin tanpa desain kan? Desain jadi pasti sudah disiapkan meskipun tanahnya masih kosong. Nah, kita mampu membangun peradaban fisik sedetail mungkin tapi membangun peradaban manusia (dari keluarga) malah tanpa perencanaan penting.

Betapa besar visi yang Allah sampaikan dan titipkan pada keluarga muslim. Bisa kita lihat dalam beberapa ayat berikut, seperti Al Furqan ayat 74, At Tahrim ayat 6 dan Ath Thur ayat 21.

Pembahasan tentang keluarga harus sampai akhirat, bukan hanya membesarkan anak hingga dewasa dan menikahkan mereka lalu dilepas dan selesai.

Pernikahan atau berkeluarga itu adalah aktivitas “duniawi” yang akan terus berlanjut sampai surga. Berbeda dengan sholat atau puasa misalnya, gak ditemukan dalam hadis atau Qur’an yang menyebutkan secara eksplisit bahwa nanti kita bakal puasa atau sholat di surga.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَٱتَّبَعَتۡهُمۡ ذُرِّيَّتُهُم بِإِيمَٰنٍ أَلۡحَقۡنَا بِهِمۡ ذُرِّيَّتَهُمۡ وَمَآ أَلَتۡنَٰهُم مِّنۡ عَمَلِهِم مِّن شَيۡءٖۚ كُلُّ ٱمۡرِيِٕۢ بِمَا كَسَبَ رَهِينٞ

“Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya. (Ath-Thur: 21).

Ada surga orang tua yang berbeda dengan surga anaknya, lebih rendah sang anak. Tapi kemudian Allah susulkan anaknya ini ke derajat orang tuanya, karena orang tuanya mencari-cari anaknya. Atau sebaliknya, derajat anak lebih mulia dibanding orang tua, lalu dengan amalan anaknya ini dia bisa menaikkan derajat orang tuanya di surga.

Jadi, orang tua itu bukan hanya peduli kepada anaknya saat di dunia, bahkan di surga pun masih peduli. Begitu pula dengan anak.

Pilihannya, jadilah orang tua saleh yang bisa mengangkat derajat anak atau didiklah anak sehingga lebih mulia dibanding Anda dan kelak bisa menyelamatkan saat di akhirat.

Catatan Nashir
17 Jumadil Akhir 1443

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment