PBB Mendorong Pemilu di Palestina

PBB Mendorong Pemilu di Palestina

PBB Mendorong Pemilu di Palestina
Seorang perempuan mengibarkan bendera Palestina. (Foto: Istimewa)

GAZA (suaramuslim.net) – Utusan PBB untuk proses perdamaian di Timur Tengah Nikolai Miladinov tiba di Jalur Gaza pada hari Senin (4/11) dan bertemu dengan para pemimpin Hamas untuk mendorong kesepakatan pemilihan.

Seperti dikutip dari Aawsat, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah bekerja untuk membuat proses pemilu yang berhasil dan berjanji untuk memberikan bantuan yang diperlukan. Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menginginkan “tanggapan tertulis yang jelas” dari faksi-faksi Palestina terkait pemilihan, kata Wakil Ketua Gerakan Fatah Mahmoud al-Aloul.

“Abbas menuliskan visinya tentang mengadakan pemilu di sebuah makalah yang diserahkan kepada Ketua Komisi Pemilihan Umum Palestina (CEC) Dr. Hanna Nasser,” lanjut Aloul.

Nasser akan meninjau makalah ini dan meneruskannya melalui semua faksi untuk menerima tanggapan tertulis.

Aloul menekankan bahwa “gerakan Fatah ingin mempertahankan atmosfer positif untuk pemilihan dan memilih untuk tidak memulai dialog yang dapat mengarah pada poin kontroversial yang dapat mempengaruhi hal ini.

Dia menunjukkan bahwa gerakannya tidak bertentangan dengan prinsip untuk mengadakan dialog.

Namun, ia menekankan, setelah mengeluarkan keputusan tersebut, semua faksi harus bertemu dan membuka diskusi mendalam untuk menuju ke pemilu dengan transparansi dan kerja sama dan membangun pondasi untuk kemitraan Palestina.

Aloul menanggapi panggilan oleh Kepala biro politik Hamas Ismail Haniyeh untuk mengadakan “pertemuan nasional yang mencakup semua.”

Setelah bertemu dengan Nasser pada hari Ahad, Haniyeh mengatakan pemilihan harus mencakup pemilihan presiden dan legislatif, yang mengarah pada pemilihan majelis nasional yang baru.

Dia menekankan pentingnya mengadakan pertemuan nasional untuk membahas semua detail.

Pernyataan Haniyeh dan Aloul menunjukkan hambatan yang menghalangi mencapai kesepakatan akhir tentang pemilihan.

Fatah ingin mengadakan pemilihan untuk mengakhiri perbedaan dalam menyetujui bahwa siapa yang menang akan mengendalikan Tepi Barat dan Jalur Gaza, tanpa pertemuan faksi, Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) atau perjanjian rekonsiliasi.

Sementara Hamas ingin pemilihan diadakan dalam konsensus umum tentang hasil rekonsiliasi dan untuk memasukkan PLO.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment