Pemuda Muhammadiyah: Drama Politik Jokowi Jelek

Pemuda Muhammadiyah: Drama Politik Jokowi Jelek

dahnil anzar - pemuda muhammadiyah

Jakarta (Suaramuslim.net) – Penyusunan UU MD3 terus mengalami polemik sampai saat ini. Presiden Joko Widodo beberapa waktu yang lalu menyatakan dirinya tidak menandatangani UU MD3 itu dan menyerahkannya kepada masyarakat untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.

Sikap melepaskan tanggung jawab Jokowi tersebut mendapat komentar negatif dari sejumlah pihak. Salah satunya dari Ketua Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, yang menganggap Presiden Jokowi sedang bermain drama.

“Terkait dengan sikap Pak Jokowi yang menyatakan tidak menandatangani UU MD3, dan menyerahkan kepada masyarakat untuk melakukan gugatan Ke Mahkamah Konstitusi. Bagi saya adalah laku drama politik yang jelek banget”. Ujar Dahnil Kamis malam (15/3) dalam keterangan tertulisnya pada Suaramuslim.net.

Ia menilai, Jokowi sedang mengelabui masyarakat dan menganggap publik tidak tau proses penyusunan undang-undang yang sejak awal telah melibatkan pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo.

“Pak Presiden Jokowi seolah menganggap publik tidak paham, bahwa sejak awal proses penyusunan UU MD3 tersebut melibatkan pemerintah secara intensif, jadi adalah pembodohan publik seolah menyatakan beliau tidak bersetuju dan tidak tahu menahu terkait dengan UU tersebut”. Tukas Dahnil yang dikenal vokal terhadap pemerintah ini.

Dirinya menuding bahwa sikap Presiden Jokowi tersebut bukanlah cerminan dari seorang negarawan yang begitu mudahnya menyerahkan masalah tersebut pada masyarakat.

Padahal menurut Dahnil, presiden memiliki kewenangan untuk membatalkan UU MD3 tersebut dengan perpu.

“Tanpa dimintapun, publik pasti melakukan itu, namun sikap Pak Jokowi sama sekali tidak mencerminkan sikap negarawan yang berani bertanggungjawab dan mencari solusi,” tegasnya.

“Padahal bisa saja, beliau tidak bersepakat kemudian karena ada ancaman serius terhadap demokrasi terkait pasal-pasal di MD3 beliau mengeluarkan perpu, nah itu agaknya sikap terang dan tegas menyelamatkan demokrasi, tapi ternyata itu tidak menjadi pilihan Pak Jokowi”, sambungnya.

Bagi Dahnil, sangat jelas bahwa sikap Jokowi sedang bermain drama politik yang menghina nalar publik dalam menganalisis suatu masalah tertentu.

“Beliau justru memilih bermain drama yang bagi saya jelek banget dan cenderung menghina nalar publik, bersikap politicking seolah publik tidak paham proses penyusunan undang-undang” pungkas Dahnil yang juga pendiri Madrasah Anti Korupsi ini.

Kontributor: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment