Pengamat: Berbahaya Jika Pilwali Surabaya Main Petak Umpet

Pengamat: Berbahaya Jika Pilwali Surabaya Main Petak Umpet

Ahmad Dhani Kandidat Paling Populer Cawali Surabaya
Peneliti senior Surabaya Survey Center, Surokim Abdussalam saat memaparkan hasil survei di hotel Yellow Surabaya, Rabu (9/1/19).

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Prestasi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang wow jangan sampai membuat keder para cawali Surabaya untuk berani muncul dan memantaskan diri dalam pilwali Surabaya 2020. Demikian diungkapkan Surokim Abdussalam, peneliti senior Surabaya Survey Center kepada Suaramuslim.net, Ahad (28/7).

“Saya percaya setiap zaman ada pemimpin dan setiap pemimpin ada zamannya. Risma yang prestatif boleh dijadikan benchmark tapi variabel momentum dan kesempatan pula yang akan menentukan kekuatan kepemimpinan kota mendatang,” ujar Surokim.

Di era baru society 5.0, imbuhnya, kata kunci kepemimpinan publik ada pada kebaharuan, perubahan dan kolaborasi. Kepemimpinan adaptif akseleratif dengan lingkungan, jauh lebih dibutuhkan kota Surabaya mendatang.

“Kerja keras, jujur dan lugas memang sesuai dengan karakter Suroboyoan, tetapi kreativitas, inovasi dan kebaharuan juga akan mengantar Surabaya kompetitif dengan kota-kota lain,” lanjutnya.

Surokim menyebut Surabaya sebagai kota metropolitan harus bisa bersaing dengan kota-kota besar internasional dengan segala potensi yang dimilikinya. Aktivasi potensi kreatif dan entrepreneurship warga kota akan menjadi penentu daya saing kota mendatang.

Maka, lanjutnya, calon-calon visioner harus terus dimunculkan dan menjadi perbincangan publik Surabaya. Kepemimpinan kota harus terus diperbincangkan oleh warga kota termasuk mendorong nama-nama yang sesuai dengan kebutuhan itu.

“Saya percaya stok kepemimpinan itu sebenarnya banyak di Surabaya. Memunculkan nama-nama potensial dan sesuai kebutuhan itu menjadi diskusi publik, ialah tugas kita bersama,” jelas dekan Fisib UTM ini.

Surokim berharap warga tidak bergantung pada proses politik kucing-kucingan dan main petak umpet. Tapi inisiatif mendorong untuk lebih transparan, insyaallah akan bertemu calon-calon yang bisa melebihi Risma.

“Saatnya publik mengawal calon-calon potensial agar kehendak zaman lebih berpihak kepada kepentingan publik dan bukan kepentingan pragmatis dan sempit. Para calon potensial jangan ditakut-takuti agar mereka berani muncul di Surabaya. Meragukan calon-calon muda potensial sama halnya melawan kehendak zaman,” pungkasnya.

Reporter: Dani Rohmati
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment