Pengamat: Rencana Pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir adalah Blunder Jokowi

Pengamat: Rencana Pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir adalah Blunder Jokowi

Harits Abu Ulya, foto: Dok. Istimewa

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Pemerintah melalui Menkopolhukam Wiranto mengeluarkan pernyataan resmi terkait wacana pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba’asyir (ABB) melalui konferensi pers (konpers) mendadak yang dilakukan di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (21/1). Hal ini menuai respons banyak pihak salah satunya dari pengamat terorisme dan intelijen, Harits Abu Ulya.

Menurut Harits wacana kebijakan politik Jokowi membebaskan ABB sangat blunder. Karenanya keputusan Jokowi tidak bisa dipastikan untuk mendongkrak elektabilitas sebagai modal di kontestasi pilpres 2019, bahkan bisa sebaliknya menggerus basis dukungan Jokowi dari pemilih setia sebelumnya. Perdebatan dan ketidakselarasan TKN Jokowi dengan rencana pembebasan ABB menjadi indikasi kuat adanya irisan kepentingan pilpres 2019 dengan pernyataan resmi pemerintah via Menkopolhukam.

Menurutnya, tekanan asing yaitu Amerika dan sekutunya demikian kuat kepada pemerintah Indonesia khususnya kepada Kemenkopolhukam dan Kemenkumham.

“Bisa jadi Indonesia takut dengan ragam sanksi atau embargo dari Amerika dan sekutunya. Dan lagi-lagi statemen Wiranto mengkonfirmasi indikasi adanya tekanan tersebut, dan kedaulatan Indonesia sangat kritis. Harusnya Presiden Jokowi tampil ke depan, tidak perlu “lepas tangan” dan menyerahkan kepada menteri-menterinya untuk merancang narasi agar meyakinkan publik mau memaklumi bahwa kebijakan Presiden tidak ada yang salah jika menimbang dan mengkaji ulang,” tegasnya.

Jika hal ini dianggap remeh oleh presiden Jokowi atau orang-orang di sekelilingnya, lanjut Harits, maka jangan lupa peristiwa ini juga akan mengkonfirmasi statemen ustaz ABB selama ini bahwa kasusnya adalah pesanan pihak asing (Amerika dan sekutunya). Pemerintah Indonesia hanya seperti budak yang harus taat kepada tuannya,” tambahnya.

Harits menyebut, dengan anggapan seperti itu, jelas sebagian besar umat Islam akan kecewa dan makin mengkristalkan spirit untuk menggulingkan Rezim Jokowi di pilpres 2019.

“Akhirnya publik akan melihat bagaimana ending dari semua ini. Akankah rasa kemanusiaan dan atas nama kedaulatan NKRI dikalahkan oleh kepentingan politik pragmatis 2019, kepentingan kelompok oportunis dan asing?” Pungkasnya.

Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment