SURABAYA (Suaramuslim.net) – Perayaan Natal yang dihadiri sejumlah tokoh agama antaranya Pdt Soetjipto ‘Tjoe’ Angga (Kristen), Agatha Retnosari (Katolik), Aan Ansori (Islam), Pandita Amri (Budha), Liem Tiong Yang (Kong Hu Cu), Naen, Otto serta Dia Jenni wakil dari aliran kepercayaan diselenggarakan di Dyandra Convention Center Grand Ballroom, Jalan Basuki Rahmat Surabaya, Selasa (11/12) malam.
Penyelenggara sekaligus Ketua Persekutuan Doa Oikumene Kasih, Debora Helmi mengaku bahagia, bisa menggelar Natal lintas agama karena dihadiri beberapa tokoh agama dan kepercayaan.”Ada tujuh lintas iman. Ada Islam, Hindu, Budha dan kepercayaan lainnya,” ujarnya, seperti keterangan yang diterima Suaramuslimdotnet.
Meski persekutuan doanya bisa dikatakan bagian kecil dari kalangan masyarakat, dia berharap dari minoritas justru bisa menjadi berkat bagi negara Indonesia.
“Kami bukan hanya beragama dan beribadah, tapi juga bisa menjadi berkat buat negara ini. Karena kami tinggal di Indonesia,” tandasnya.
Selain itu, hadir juga Puti Guntur Soekarno, Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayati, serta yang tampak berbaur dengan undangan lainnya seperti dari anggota Gusdurian, FKUB, RJM, GEMA, dan juga Banser. Sosok Permadi Arya (Abu Janda) juga terlihat hadir sebagai undangan bersama sejumlah selebritas ibu kota seperti Grace Simon, Andre Hehanusa dan Lita Zein.
Aan Anshori, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) mengatakan, cara beragama yang sehat adalah dengan menghormati dan ikut bersuka cita manakala pemeluk agama lain bersuka cita.
“Spirit Natal yang berwarna warni meneguhkan komitmen kebinekaan antar agama dan kepercayaan,” katanya.
Menurut dia, masa depan Indonesia ditunjukkan dengan keberagamaan, bukan penyeragaman yang justru menyengsarakan bangsa ini. Aan Ansori juga tergabung dalam komunitas Gusdurian atau pengagum dan penerus perjuangan Gus Dur.
Kelompok Gusdurian terlibat dalam setiap kegiatan perayaan Natal Lintas Agama yang ketiga kalinya diselenggarakan ini. “Teman Gus Durian ikut untuk menghormati dan memberikan pesan damai tentang Natal,” paparnya.
Dia menegaskan, dengan keterlibatannya pada perayaan natal lintas agama, pihaknya ingin mengabarkan kepada publik bahwa perbedaan keyakinan tak menghalangi seseorang untuk bergembira dan merayakan perbedaan.
“Pesan Pancasila dan Kebinekaan itu selaras dengan keislaman. Semakin Islam, semakin respek pada agama lain, melindungi dan menghargai identitas masing-masing,” terangnya.
Perayaan Natal di Dyandra ini berlangsung lancar. Selain memanjatkan doa untuk bangsa dan negara, juga diisi dengan beberapa acara hiburan. Di samping aparat keamanan dari TNI/Polri, nampak puluhan Banser Surabaya yang ikut menjaga keamanan perayaan.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir