Perempuan Uighur Sebut Dirinya Dibuat Mandul di Kamp Tiongkok

Perempuan Uighur Sebut Dirinya Dibuat Mandul di Kamp Tiongkok

Perempuan Uighur Sebut Dirinya Dibuat Mandul di Kamp Tiongkok
Gulbakhar Cililova, salah satu mantan tahanan Kamp Penyiksaan di Cina (Foto: JITU)

XINJIANG (Suaramuslim.net) – Wanita Muslim Uighur dibuat mandul di kamp-kamp pengasingan Tiongkok, menurut mantan tahanan.

“Mereka menyuntikkan kami dari waktu ke waktu,” klaim Gulbahar Jalilova, yang ditahan selama lebih dari setahun di “pusat pendidikan ulang” pemerintah di wilayah Xinjiang di bagian barat laut seperti yang dikutip dari Independent (13/08).

“Kami segera menyadari bahwa setelah suntikan, kami tidak mendapatkan menstruasi lagi.” Tambahnya.

Sebagian besar waktunya dihabiskan dengan hingga 50 orang yang dikurung ke dalam sel berukuran hanya 10 kaki kali 20 kaki.

“Sepertinya kita hanya sepotong daging,” katanya.

Hal serupa disampaikan oleh Mehrigul Tursun yang berusia 30 tahun saat panggilan video ke acara Amnesty International di Tokyo, seperti dilansir Nikkei Asian Review.

Tursun, yang sekarang tinggal di pengasingan di Amerika Serikat, diberi tahu ia diberi obat-obatan dan suntikan yang tidak dikenal saat ditahan di kamp interniran pada tahun 2017.

Dia mengatakan dia merasa “lelah selama sekitar satu minggu, kehilangan ingatan saya dan merasa tertekan” dan dibebaskan empat bulan kemudian setelah didiagnosis menderita sakit mental. Dokter di AS kemudian mengatakan kepadanya bahwa dia telah disterilkan.

Menurut PBB dan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Hingga satu juta orang Uighur, Kazakh dan minoritas lainnya telah ditahan secara sewenang-wenang di kamp-kamp ‘pendidikan ulang.’

Para peneliti mengklaim fasilitas tersebut dijalankan seperti “kamp konsentrasi masa perang” sebagai bagian dari “kampanye sistematis rekayasa ulang sosial dan genosida budaya.”

Namun pemerintah Tiongkok menggambarkan mereka sebagai “sekolah asrama” yang menawarkan pelatihan kejuruan dan menolak tuduhan penyiksaan dan pelanggaran lainnya sebagai “berita palsu.”

Mantan tahanan sebelumnya pernah bercerita tentang penyiksaan, pemukulan dan sengatan listrik serta dipaksa makan daging babi, menghadiri pelajaran pendidikan ulang politik dan menyanyikan lagu-lagu politik.

Namun, protes global atas perlakuan Tiongkok terhadap kelompok minoritas tidak banyak berpengaruh. Pekan lalu dilaporkan bahwa Tiongkok membangun lebih banyak lagi kamp rahasia.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment