Perlu Tahu, Inilah Tuntunan Doa Tawaf

Perlu Tahu, Inilah Tuntunan Doa Tawaf

Inilah Tuntunan Doa-doa Tawaf bagi jamaah haji atau umroh

Suaramuslim.net – Dalam buku-buku panduan umrah dan haji yang diterbitkan oleh pihak biro travel umrah haji, sering menyebutkan bahwa ada doa dan zikir tertentu yang dibaca pada saat putaran pertama, kedua, ketiga dan seterusnya. Meski  sebenarnya ini tidaklah wajib, namun berdoa merupakan hal yang baik. Bagaimana doa yang dilakukan saat tawaf? Berikut ulasannya.

Dalam hal bacaan doa dan zikir selama melakukan tawaf, jamaah bisa memiilih doa dan zikir mana yang dirasanya baik tanpa mengikat diri dengan suatu doa tertentu.  Jamaan umrah dan haji juga dapat mengikuti apa yang diajarkan oleh muthawwif (pembimbing tawaf). Dalam hal ini tidak ada jenis doa dan zikir tertentu yang diharuskan oleh syara’.

Jamaah umrah dan haji yang bertawaf boleh berdoa apa saja yang dirasanya baik, berupa kepentingan dunia dan akhirat, buat diri sendiri, kaum keluarga dan kerabat, tetangga, jamaah majelis taklim serta teman-teman usaha dan rekan kerja. Tentu saja, doa-doa yang diajarkan Rasulullah adalah lebih baik, karena itu berarti mengamalkan sunnah Nabi yang sudah pasti ada tambahan pahala dan menunjukkan kecintaan kepada beliau.

Dilansir dari laman perjalananumroh.com, berikut ini doa-doa yang diucapkan saat melaksanakan tawaf pada ibadah haji dan umrah.

Tata Cara dan Bacaan Tawaf bagi Jamaah Umrah dan Haji

Pertama, memulai tawafnya dengan menyisir dekat Hajar Aswad, sambil mencium, menyapu atau memberi isyarat bagaimana dapatnya, lalu mengucapkan, “Bismilllaahi Wallaahu akbar, allaahumma iimaanan bika watashdiiqan bikitaabika, wawafaa’an bi’ahdika wattiibaa’an li sunnatin nabiyyi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.”

Artinya, “Dengan nama Allah, Allah Yang Maha besar, Ya Allah, demi keimanan kepada-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.”

Kedua, disunahkan berjalan cepat pada tiga putaran pertama; langkah hendaklah diperpendek dan dipercepat, dan sedapat mungkin mendekatkan diri ke Ka’bah. Kemudian pada empat kali putaran selanjutnya hendaklah ia berjalan seperti biasa. Bagi yang tidak dapat berjalan cepat atau mendekati Ka’bah, bolehlah tawaf sebagaimana dapatnya, dan disunahkan menyapu rukun Yamani dan mencium Hajar Aswad atau mengusapnya pada setiap kali dari 7 putaran itu.

Ketiga, memperbanyak doa dan zikir. Saat menghadap Hajar Aswad membaca, “Bismilllaahi Wallaahu akbar, allaahumma iimaanan bika watashdiiqan bikitaabika, wawafaa’an bi’ahdika wattiibaa’an li sunnatin nabiyyi shallallaahu ‘alaihi wa sallam.”

Artinya, “Dengan nama Allah, Allah Yang Maha Besar, Ya Allah, demi keimanan kepada-Mu, dan membenarkan kitab suci-Mu, memenuhi janji dengan-Mu serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam.”

Jika telah mulai tawaf, mengucapkan, “Subhaanallaah, walhamdulillaah, wa laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar, wala haulaa walaa kuwwata illaa billaah.”

Artinya, “Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan melainkan Allah, Allah Maha besar dan tiada daya maupun tenaga kecuali dengan Allah.”

Atau membaca doa-doa lain untuk kebaikan dan keberkahan dunia akhirat.

Ketika berada di antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad, disunahkan membaca, “Robbana aatina fid dunya hasanah, wa fil aakhiroti hasanah wa qina ‘adzaban naar.

Artinya, ”Ya Rabb kami, karuniakanlah pada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.” Jika telah selesai 7 putaran, shalatlah dua rakat’at dekat makam Ibrahim, sambil membaca, “Wattakhidzuu mim maqaami ibraahiima mushalla.” Dengan demikian berakhirlah tawaf, kemudian dilanjutkan dengan sa’i.

Penjelasan Imam Syafi’i, Imam Ibnu Abbas dan Ummi ‘Aisyah Seputar Tawaf

Imam Syafi’i menjelaskan mengenai doa di dekat Hajar Aswad, berjalan cepat dan setiap putaran Tawaf.  Beliau mengatakan, “Saya ingin agar setiap berdekatan dengan hajar aswad, seseorang membaca takbir, dan waktu berjalan cepat agar berdoa, ‘Allahummaj’alhu hajjan mabruuraa wadzanban maghfuuraa wasa’yan masykuuraa.’”

Artinya, “Ya Allah, jadikanlah hajiku ini haji yang mabrur, dosaku diampuni, dan sa’iku dihargai.” Sedang pada setiap putaran tawaf membaca, “Rabbighfir warham wa’fu ammaa ta’lam, waantal-a’azzul akram. Allaahumma aatinaa fid dun-yaa hasanah wafil aakhirati hasanah waqinaa ‘adzaaban naar.”

Artinya, ” Ya Tuhanku, ampunilah daku dan kasihanilah, dan maafkan kesalahan-kesalahanku yang Engkau ketahui, dan Engkaulah Yang Maha Kuat dan Maha Mulia. Ya Allah, berilah kami di dunia, di akhirat juga kebaikan, dan lindungilah kami dari siksa neraka.”

Doa di antara 2 sudut Ka’bah, diterima dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu bahwa ia biasa membaca di antara dua sudut Ka’bah,  “Allaahummaa qanni’nii bimaa razaqtanii wabaarik lii fiihi, wakhlif ‘alaiya kulla ghaaibatin bikhair.

Artinya, “Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku, dan berilah daku berkah padanya, serta gantilah segala barang  yang hilang dengan yang baik.”

Membaca Al Quran bagi orang yang tawaf. Tak ada halangannya bila orang sedang tawaf itu membaca Al Quran. Karena maksud disyari’atkannya tawaf itu ialah untuk mengingat Allah, sedang Al Quran itu berisikan zikir kepada Allah. Diterima dari ‘Aisyah radhiyallhu ‘anhu. bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, bersabda, “Diadakannya tawaf di Ka’bah, sa’i antara Shafa dan Marwah, dan melempar jumrah-jumrah itu tiada lain hanyalah buat membangkitkan dzikir kepada Allah ta’ala.”

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment