Pilih Kasih Kepada Anak, Wajarkah?

Pilih Kasih Kepada Anak, Wajarkah?

Pilih Kasih Kepada Anak

Suaramuslim.net – Merawat lebih dari satu, acapkali menjadi tantangan lebih bagi setiap orangtua terutama dalam menyeimbangkan pembagian kasih sayang. Orangtua seringkali dicap “pilih kasih” Bagaimana menjadi orangtua yang tidak pilih kasih ? berikut ulasannnya.

Menyandang predikat sebagai orangtua yang tak adil tentu tidak di inginkan oleh setiap orangtua. Selain akan menyebabkan kesenjangan antara si bungsu dan si sulung, tentu juga akan merusak keharmonisan antara orangtua dan anak.

Bagi orangtua yang memiliki anak lebih dari satu, masalah yang paling sering dihadapi mungkin adalah bagaimana supaya mereka tidak terlihat lebih sayang pada salah satu anak. Banyak cara yang ditempuh oleh orangtua agar tidak terlihat pilih kasih. Misalnya dengan membelikan barang yang serupa untuk setiap anaknya.

Pilih kasih atau favoritisme dianggap sebagai kelemahan atau kegagalan orangtua dalam mengasuh anaknya. Dikutip dari kompas.com, Ellen Weber Libby, seorang psikolog kinik dan psikoterapis dari Washington, DC, dan penulis The Favorite Child, mengatakan bahwa sebenarnya favoritisme itu hal yang wajar dialami orangtua. “Sudah menjadi dorongan alami bagi setiap manusia untuk memiliki preferensi tertentu. Tidak hanya terhadap barang, tempat, makanan, hingga anak-anaknya,” kata Libby.

Setiap orangtua punya kepribadian tertentu, demikian juga dengan anak-anaknya. Ada orangtua yang merasa sangat cocok dengan anak yang satu, namun kurang bisa rukun dengan yang lain karena berbeda karakter. Ini adalah fakta hidup yang perlu dipahami.

Libby menganjurkan para orangtua untuk tidak menghukum diri sendiri karena punya anak favorit. “Kebanyakan orangtua juga kurang mengerti bedanya cinta dengan favoritisme. Kita boleh punya satu anak yang paling favorit, tapi pada dasarnya kita mencintai semua anak kita dan punya ikatan batin dengan mereka,” jelas Libby lagi.

Jika kita mau mengakui bahwa pilih kasih itu memang terjadi di keluarga, sebenarnya kita malah berada di posisi yang lebih baik. Karena kita akan dengan sadar berusaha lebih baik dalam menjalin hubungan dengan anak yang kurang dianggap favorit. Inilah beberapa cara untuk melakukannya:

Agar Tidak di Cap Pilih Kasih Oleh Anak

Libby kemudian memaparkan beberapa hal yang dapat di lakukan oleh orangtua agar tidak menyandang predikat pilih kasih.

Pertama, luangkan waktu berkualitas dengan anak yang kurang favorit. Menurut Libby, kebanyakan orangtua akan langsung menyangkal bahwa mereka pilih kasih. Tapi begitu salah satu anak menjerit bahwa orangtuanya lebih sayang pada adiknya daripada dirinya, mereka sebaiknya menjadikan hal ini sebagai bahan perenungan.

Cobalah evaluasi, apa yang membuat Anda lebih suka pada anak yang satu daripada yang lain. Lalu, carilah cara agar Anda bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak yang merasa kurang disayang.

“Seringkali anak yang kurang favorit ini memiliki kepribadian, minat, atau hobi yang berbeda dengan orangtuanya. Tapi, Anda akan selalu bisa mencari kesamaan di antara Anda berdua,” kata Libby. Jadikan kesamaan itu sebagai titik awal untuk menjalin kedekatan lebih, agar dia tidak merasa ditelantarkan.

Kedua, jangan pernah akui pada anak-anak Anda. Libby juga menyarankan agar para orangtua tidak pernah menyatakan bahwa dia lebih menyukai anak yang satu dibandingkan yang lain, karena ini jelas akan melukai hati mereka. Saat ada yang protes, alih-alih Anda berkata, “Memang, si adik lebih disayang karena lebih pintar,” lebih baik bersikap tenang dan mengendalikan diri. Katakan bahwa Anda mencintai semua anak-anak, karena memang itulah fakta yang perlu diketahui anak-anak.

Kontributor: Mufatihatul Islam
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment