PSBB berkepanjangan membuat kondisi para guru TK dan PAUD semakin memprihatinkan

PSBB berkepanjangan membuat kondisi para guru TK dan PAUD semakin memprihatinkan

Keceriaan para guru TK & Paud ketika menerima bantuan Lumbung Sedekah Pangan ACT.

Suaramuslim.net – Semenjak diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di masa pandemi Covid 19 yang sudah hampir 1 tahun ini, nampaknya sangat berdampak bagi para Guru TK dan PAUD swasta.

Berbeda dengan SD atau SMP, karena proses pembelajaran masih bisa dilakukan secara normal walau dengan menggunakan metode daring, sehingga kewajiban wali murid membayar SPP masih dikenakan, sementara kondisi ini tidak berlaku bagi sekolah TK maupun PAUD.

Selain itu, kondisi ini terjadi karena metode pembelajaran TK dan PAUD, tidak bisa disamakan dengan metode daring, sehingga banyak orang tua wali murid merasa tidak perlu membayar sekolah anaknya.

“Yang jelas Pak, pola pendidikan anak-anak TK dan PAUD tidak akan bisa berjalan, kalau tidak ada pertemuan atau tatap muka dengan guru, mengingat anak usia balita ini, butuh pendampingan secara langsung, tidak bisa dengan metode pembelajaran melalui daring seperti yang dilakukan pada siswa SD umumnya,” ujar seorang guru TK di Surabaya yang namanya tidak mau disebut.

Akibat kondisi inilah banyak sekolah TK Swasta yang terpaksa harus menutup sekolahnya, dan juga tidak melakukan aktivitas mengajar, mengingat semua membutuhkan biaya operasional.

Akibatnya, banyak guru yang terpaksa harus dirumahkan, atau paling tidak sekolah/yayasan hanya mampu membayar guru yang bertugas dengan gaji semampunya.

“Lah mau gimana lagi mas, mau gak mau kondisi ini harus kita hadapi, kalau dipaksakan, kita juga takut kena sanksi, izin sekolah bisa dicabut, dan ini yang kami takutkan,” imbuhnya.

Dengan adanya bantuan “Lumbung Sedekah Pangan” yang disalurkan ACT kepada para guru TK, membuat dirinya sangat bersyukur, minimal bisa meringankan biaya hidup mereka pada bulan ini.

Berbeda dengan TK dan PAUD, lembaga pendidikan SD atau SMP swasta lainnya, para guru masih mendapatkan penghasilan sesuai dengan gaji yang mereka terima selama ini.

Hal itu disampaikan Mega selaku staf tata usaha SD SMP Muhammadiyah 22 Wiyung Surabaya. Bahkan menurutnya jumlah calon siswa untuk tahun ajaran 2021-2022, mengalami peningkatan dari 4 kelas menjadi 5 kelas.

“Alhamdulillah Pak, di masa pandemi ini kami semua staf dan guru di sini, masih menerima gaji secara penuh, karena iuran siswa masih terus berjalan, begitu juga dengan proses mengajar tetap dilakukan, disesuaikan dengan metode daring, seperti yang dilakukan semua lembaga pendidikan di Indonesia,” tutur Mega.

“Melihat kondisi seperti ini, sudah selayaknya kita membantu mereka yang saat ini dalam kekurangan, dengan adanya Program Lumbung Sedekah Pangan ini, mudah-mudahan bisa sedikit membantu mereka khususnya para guru TK dan PAUD,” ujar Mashudi selaku Implimentator Program ACT Jatim. (mdn).

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment