Rahasia Sistem Pendidikan Islam

Rahasia Sistem Pendidikan Islam

Rahasia Sistem Pendidikan Islam
Sampul buku Sistem Pendidikan Islam

Judul Buku: Sistem Pendidikan Islam

Penulis: Suroso Abdussalam, S.Pd, M.Pd 

Suaramuslim.net – Sebagaimana kita ketahui, eksisnya pendidik yang berkepribadian baik (Islami) salih/salihah, proses pendidikan yang Islami, dan tujuan akhir pendidikan yakni untuk beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala saja. Dalam makna yang luas, hanya akan bisa diraih jika pendidikan tersebut berdiri kokoh di atas dasar yang kokoh pula. Nilai ibadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala bagi sektor pendidikan sejak awal proses dan akhir pendidikan hanya akan diraih manakala pendidikan tersebut mendasarkan diri kepada Islam itu sendiri.

Keberadaan pendidikan Islam sudah semestinya dalam rangka melestarikan sistem nilai takwa itu sendiri. Sebab merupakan sunnatullah bahwa sistem nilai tertentu akan menuntut sistem pendidikan yang dikembangkan, strategi yang ditempuh, teknik yang digunakan, materi pelajaran sebagai muatannya, kebijakan-kebijakan pendidikan dari tingkat satu lembaga pendidikan tingkat pusat dan sistem kurikulum secara menyeluruh tidak boleh bertentangan dengan sistem nilai tersebut.

Maka bila sistem nilai tempat tumbuh kembangnya pendidikan dan pengajaran ternyata berlawanan dengan fitrah tersebut (karena sekuler), maka jelaslah sudah pendidikan itu akan terasa kering, dia tidak akan dapat menghasilkan anak didik yang sanggup mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.

Pendidikan merupakan sistem kaderisasi umat, bahkan sistem yang paling utuh, menyeluruh, sistematis, terprogram, terkontrol dengan ketat dan terevaluasi secara standar. Adanya program follow up yang jelas membuat pendidikan merupakan sistem kaderisasi umat terbaik.

3 Penanggung Jawab Suksesnya Pendidikan

  1. Keluarga penanggung jawab pertama dan utama suksesnya pendidikan

Praktik hidup yang bernilai edukatif di dalam institusi keluarga merupakan suatu miniatur kehidupan dunia yang mengarah dan tertuju kepada kehidupan yang sesungguhnya (akhirat), keluarga dapat menjadi sarana menuju surga atau neraka.

Ayah sebagai manajer umum pendidikan keluarga sekaligus sebagai pendidik, sedangkan ibu adalah manajer operasional pendidikan keluarga. Ibu inilah yang teramat dekat interaksinya dengan anak sehingga corak dan warna perkembangan anak amat tergantung kepada peranan ibu sebagai pendidik sejati.

  1. Masyarakat penanggung jawab kedua suksesnya pendidikan

Masyarakat sebagai sebuah institusi pendidikan bagi warganya, yang secara langsung berpengaruh terhadap diri anak, terkelompok ke dalam berbagai struktur masyarakat yakni:

  1. Lingkungan RT RW
  2. Teman sebaya dan sepermainan
  3. Tempat kursus, bimbingan belajar
  4. Organisasi Islam, studi Islam dan lain-lain

Keempat struktur masyarakat di atas masing-masing memiliki sifat-sifat tertentu, seperti lingkungan RT dan RW. Dalam lingkungan ini, masyarakatnya, apakah bersifat individualistis dan tertutup terhadap pengaruh luar lingkungan, ataukah terbuka dan sangat memperhatikan nilai-nilai sosial, seperti itu sangat berpengaruh terhadap pendidikan anak.

  1. Pemerintah atau Departemen Pendidikan Nasional penanggung jawab ketiga suksesnya pendidikan

Realitas pendidikan nasional manusia dewasa ini, sebagai output sistem pendidikan nasional belum sebagaimana yang diharapkan. Hal ini terjadi karena antara pendidikan agama dan iptek berada di dalam lembah yang berbeda. Iptek pun dirancang dan diajarkan kepada anak didik yang telah disterilkan dari nilai-nilai akidah.

Dikotomi pendidikan sebagai wujud pemikiran sekularisme di dalam dunia pendidikan telah melahirkan manusia dewasa (output pendidikan) yang cerdas otaknya akan tetapi kosong jiwanya. Mereka menguasai iptek akan tetapi lupa kepada Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan karunia itu.

Jalan Keluar 

Pendidikan terpadu yakni pendidikan yang memprioritaskan ilmu-ilmu agama di atas iptek yang bermanfaat. Yang kemudian menginternalisasikan dan mengintegrasikan iman takwa terhadap iptek, selain memberikan pelajaran tauhid secara khusus. Sehingga output sebuah lembaga pendidikan menjadi manusia dewasa yang utuh kepribadiannya, cerdas otaknya, kuat imannya, luhur ahlaknya, dan dapat berkiprah di masyarakat menebarkan kebaikan.

Pelajaran yang diambil dari buku:

  1. Tarbiyah atau pendidikan anak sebagai kader umat semestinya dilakukan secara total dan gigih dalam pengawalannya. Dengan memperhatikan lingkungan tumbuh kembang anak, dimulai dari keluarga yang islami, pemilihan tempat tinggal sampai dengan pemilihan sekolah harus selektif.
  2. Pemilihan pendidikan sekolah yang terpadu yaitu sekolah memadukan antara akidah dan akhlak di atas iptek dan bukan memisahkannya.

Peresensi: Khoirul Huda

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment