Suaramuslim.net – Usai Ramadhan, biasanya masjid kembali sepi tak seramai di saat di bulan suci. Hal itu, karena ada pergeseran fungsi masjid. Saat itu, seolah-olah, masjid dikerdilkan hanya sebagai tempat untuk beribadah mahdah. Bagaimana mengembalikan fungsi seperti di zaman Rasulullah?
Saat ini, fungsi masjid telah mengalami degradasi. Masjid kini hanya dijadikan sebagai tempat melaksanakan ibadah mahdhah seperti dzikir dan sholat saja. Padahal dahulu, ketika zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, fungsi masjid lebih dari itu.
Fungsi masjid kala itu, selain digunakan untuk melaksanakan ibadah mahdhah, masjid juga digunakan sebagai tempat pembagian santunan sosial, tempat pendidikan, tempat untuk mendamaikan dan menyelesaikan sengketa, tempat untuk menerima delegasi atau tamu negara, pusat penerangan, tempat untuk latihan militer, menyiapkan perang, tempat pengobatan korban perang dan tentunya sebagai tempat pembinaan umat.
Dari kegiatan pembinaan itulah lahirlah tokoh-tokoh yang berjasa dalam penyebaran Islam ke seluruh dunia. Mereka adalah sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang antara lain Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib, Utsman bin ‘Affan dain lain-lain.
Lantas apa yang dapat dilakukan agar fungsi masjid dapat dikembalikan seperti dulu? Salah satu caranya adalah dengan memakmurkannya. Menjadikan masjid sebagai sentral atau pusat kegiatan umat. Pertanyaan selanjutnya yang perlu dijawab, bagaimanakah cara memakmurkannya?
Dikutip dari renunganislami.net, ada beberapa cara yang dapat kita lakukan dalam upaya memakmurkan masjid, antara lain sebagai berikut :
1. Mengerjakan Sholat Lima Waktu Berjamaah
Melalui cara ini, setidaknya kita dalam lima waktu sehari mendatangi masjid. Melakukan silaturahmi dengan saudara-saudara sesama muslim. Di samping itu kebiasaan ini sedikit demi sedikit akan membuat hari kita terikat dengan masjid.
2. Memperbanyak Kegiatan Dakwah
Untuk memperbanyak kunjungan para jamaah ke masjid, kita dapat memperbanyak kegiatan dakwah di masjid. Dakwah, artinya mengajak dan mengenalkan kepada masyarakat tentang bagaimana Islam itu. Karena Islam tidak bisa dipisahkan dari masalah ekonomi, politik, sosial, budaya. Dakwah itu, juga mengenalkan kepada masyarakat bagaimana indahnya Islam.
Dakwah, tidak hanya diartikan sebagai kegiatan ceramah agama. Kegiatan dakwah bisa berupa santunan sosial, mengadakan lomba-lomba, mengajak masyarakat berolah raga, pelatihan enterpreuner, pembinaan remaja, diskusi parenting, dan masih banyak yang lain. Makin sering kegiatan dakwah dilakukan, maka akan makin sering pula para jamaah mendatangi masjid.
3. Mengadakan Kegiatan Sosial
Misalnya gotong royong atau mengadakan kerja bakti membersihkan masjid. Cara ini akan membuat masjid menjadi makmur dengan nilai tambah lingkungan masjid yang menjadi bersih sehingga nyaman digunakan untuk beribadah.
4. Mengangkat Imam Tetap
Menunjuk atau mendelegasikan beberapa orang hafidz Al Qur’an untuk memimpin sholat berjamaah, sehingga tidak terjadi keengganan di dalam masyarakat untuk sholat berjamaah di masjid karena tidak adanya orang yang bersedia menjadi imam.
5. Ikhlas dan Selalu Bersedia Berkontribusi
Untuk penyelenggaraan kegiatan-kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di masjid, baik kontribusi dalam bentuk materi, tenaga, maupun gagasan-gagasan yang bermanfaat untuk meramaikan masjid. Dibutuhkan para pengelola masjid yang dipimpin takmir masjid yang dengan senang hati menghidupi masjid, bukan mencari hidup dari masjid.
6. Mengetahui Keutamaan Memakmurkan Masjid
Keutamaan dari orang-orang yang memakmurkan masjid ialah mereka akan terhindar dari azab, dianggap menolong agama Allah, akan dihapuskan dosa-dosanya, dan diangkat derajatnya. Oleh karena itu, kita juga harus selalu menjadi bagian dari orang-orang yang senantiasa tergerak hatinya untuk turut memakmurkan masjid.
7. Menjadi Solusi Masyarakat
Terakhir, masjid harus menjadi solusi berbagai permasalahan umat, baik pribadi, rumah tangga, masyarakat dan negara. Karena Islam membahas tentang berbagai aspek dan menyediakan berbagai solusi dari berbagai aspek tersebut. Tugas pengurusnya kemudian adalah menanamkan mindset kepada internal pengurus dan jamaah, bahwa masjid tidak hanya tempat untuk melakukan ibadah mahdah. Namun lebih jauh dari itu, masjid merupakan pusat peradaban untuk membangun umat.
Oleh karena itu, kita harus senantiasa menjaganya, karena pilar penopang tegaknya ajaran Islam di muka bumi ini salah satunya adalah masjid. Dengan demikian, masjid akan akan selalu menjadi pusat ibadah, ukhuwah, dan dakwah. (Agl/smn)