Rasulullah Membersihkan Ka’bah

Rasulullah Membersihkan Ka’bah

kota makkah (2)

Suaramuslim.net – Setelah kaum muslimin berhasil membebaskan Kota Makkah (Fathu Makkah), Rasulullah mengadakan apel besar di wilayah Gunung Hind. Setelah seluruh barisan pasukan berkumpul dan beristirahat, Rasulullah memberikan komando kaum Muhajirin dan Anshor untuk memasuki Masjidil Haram.

Setibanya di Ka’bah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengusap dan mencium Hajar Aswad dilanjutkan dengan berthowaf mengelilingi Baitullah.

Kondisi Ka’bah

Saat itu, di Ka’bah dan sekitarnya terdapat 360 berhala. Dengan busur di tangan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghancurkan berhala-berhala tersebut seraya berkata,

“Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sungguh yang batil pasti lenyap.” (QS. Al – Isra’ : 81). “Katakanlah, kebenaran itu telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.” (QS. Saba’ : 49).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meminta kunci Ka’bah kepada Utsman bin Thalhah lalu memasukinya. Rasulullah melihat lukisan-lukisan memenuhi dinding dalam ka’bah. Beliau segera menghapus lukisan-lukisan itu dan mendirikan sholat, serta bertakbir mengelilingi Baitullah.

Pesan Rosul kepada kaum Quraisy

Setelah membersihkan Baitullah dari semua berhala dan lukisan beliau berdiri di depan pintu Ka’bah. Sementara itu kaum Quraisy melihat apa yang dilakukan beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian bersabda,

“Tiada Tuhan selain Allah. Tiada sekutu bagi-Nya. Mahabenar janji-Nya, Maha Membantu hamba-Nya, dan Maha Menghancurkan musuh-Nya dengan Dzatnya sendiri. Ketahuilah, semua darah, harta, dan kemuliaan turunan (pada masa jahilliyah telah terhapus dan beralih) berada di bawah kakiku ini, kecuali tugas menjaga Ka’bah dan memberi minum jamaah haji (saya serahkan kepada penjaga dan pengaturnya selama ini).

Wahai kaum Quraisy, Allah telah mencabut kesombongan kalian yang biasa mengagung – agungkan nenek moyang. Sadarilah, manusia itu dari Adam dan Adam dari tanah. (Lalu Rosululloh mengutip firman Allah) ‘Wahai manusia, sungguh, kami telah menciptakan kalian dari seorang laki – laki dan seorang perempuan, dan kemudian Kami jadikan kalian berbangsa – bangsa dan bersuku – suku agar kalian saling mengenal. Sungguh, orang yang paling mulia di antara kalian sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui lagi Maha teliti.’ (QS. Al-Hujurat : 13)

Wahai masyarakat Quraisy, apakah menurut kalian tetang sesuatu yang aku lakukan ini? (Mereka menjawab, “Baik, wahai saudara yang mulia, putra orang yang mulia.”) Sungguh, aku akan berkata sebagaimana yang pernah diucapkan Yusuf kepada saudaranya, ‘Hari ini tidak ada celaan bagi kalian’. (QS. Yusuf : 92). Pergilah, sekarang kalian bebas.”

Kaum muslimin telah membersihkan Ka’bah dari berhala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyelesaikan hal tersebut di hari pertama pembebasan Makkah seperti yang dikehendakinya sejak 20 tahun sebelumnya. Beliau meluluhlantahkan berhala dan patung serta menghilangkan paganisme di Baitul Haram di hadapan masyarakat Quraisy.

Mereka menyaksikan bahwa patung yang mereka sembah bersama leluhur mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Patung-patung itu tidak bisa memberi manfaat dan mendatangkan mudharat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menetap di Makkah selama 15 hari.

Di tengah-tengah masa itu, beliau membangun struktur masyarakat mekah yang baru sambil mengajarkan berbagai hal tentang agama Islam. Beliau juga mengirim beberapa tim ekspedisinya untuk menyerukan Islam dan menghancurkan paganisme tanpa adanya adanya pertumpahan darah.

Begitulah peristiwa pembersihan Ka’bah yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sesaat setelah beliau dan pasukan muslimin membebaskan Kota Makkah. Salah satu yang dapat kita pelajari dari peristiwa ini adalah tentang kebijakan beliau menghancurkan semua simbol paganisme secepat mungkin dan kebijaksanaan beliau membebaskan kehidupan kaum Quraisy. Tentu masih banyak hikmah lain yang kita dapatkan dari peristiwa ini.

Kontributor: Aisy*
Editor: Oki Aryono

*Scriptwriter dan audio editor

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment