Satu Tahun Tsunami Selat Sunda, WMI dan AQL Lakukan Refleksi

Satu Tahun Tsunami Selat Sunda, WMI dan AQL Lakukan Refleksi

Satu Tahun Tsunami Selat Sunda, WMI dan AQL Lakukan Refleksi
Wahana Muda Indonesia (WMI) dan AQL Peduli melakukan road show pasca satu tahun bencana tsunami selat Sunda bersama Perwakilan Majelis Nasional Turkistan Timur (MNTT) yang dipimpin oleh Seyit Tumturk di desa Cisiih kecamatan Cimanggu Banten, Selasa (26/11).

CIMANGGU (Suaramuslim.net) – Wahana Muda Indonesia (WMI) dan AQL Peduli melakukan road show pasca satu tahun bencana tsunami selat Sunda. Aneka program dari WMI dan AQL selama fase emergency dan recovery di selat Sunda selama satu tahun terakhir dikunjungi oleh donatur dari Majelis Nasional Turkistan Timur.

Perwakilan Majelis Nasional Turkistan Timur (MNTT) yang dipimpin oleh Seyit Tumturk ingin belajar dan berbagi tentang program penanggulangan bencana di Indonesia khususnya selat Sunda.

“Selama ini kami kerja sama dengan NGO atau yayasan di Indonesia yang peduli dengan isu kemanusiaan dan dakwah. Hal ini sangat penting bagi kami bagaimana sebuah kerja sama sinergis bisa terjalin dengan baik untuk kemaslahatan umat,” ujar Seyit di sela peresmian fasilitas pelatihan bersama di desa Cisiih kecamatan Cimanggu Banten, Selasa (26/11).

Direktur WMI Care, M. Zainul menyambut baik inisiasi AQL Peduli dan MNTT terkait kesamaan visi kemanusiaan. WMI dan AQL pada masa tanggap darurat dan pemulihan telah menurunkan relawan untuk menjalankan program kemanusiaan.

Hasil assesment tim WMI Care pasca tsunami terdapat banyak program yang perlu disinergikan. Hasil koordinasi dengan seluruh stakeholders dan kajian di lapangan disimpulkan beberapa hal, lanjutnya, pertama masalah kelangkaan air di beberapa desa di kecamatan Sumur dan Cimanggu. Kedua terkait kepastian kepemilikan hunian tetap para penyintas pasca hunian yang bersifat sementara. Ketiga terkait pemulihan ekonomi para penyintas yang perlu pelatihan kewirausahaan.

Direktur AQL Peduli, Firman menekankan bahwa penanganan penyintas gempa dan tsunami di selat Sunda harus secara holistik.

“Banyak variabel yang kita perhatikan selain program fisik dan bantuan material, aspek spiritual dan enterpreneur perlu diperhatikan secara serius baik pemerintah dan NGO karena hal ini masih perlu sinergi,” ujar Firman.

Firman menilai respons pemerintah selama proses rekonstruksi dan pembangunan infrastruktur kawasan Pandeglang Banten cukup cepat. Kita bisa merasakan perbedaan signifikan infrastruktur jalan raya Kecamatan Cimanggu hingga Sumur dalam setahun pasca tsunami selat Sunda.

Reporter: Budhi S
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment