SURABAYA (Suaramuslim.net) – Kabar yang beredar di media sosial tentang dukungan sebagian alumni Universitas Airlangga (Unair) Surabaya untuk pasangan nomor urut 01 Jokowi-Maruf yang akan deklarasi di Hotel mercure Grand Mirama Surabaya pada Jumat tanggal 11 Januari 2019 di tanggapi oleh Suko Widodo selaku Kepala Pusat Informasi dan Humas Unair (PIH) Unair. Mengingat hal itu memunculkan pertanyaan di masyarakat terutama civitas akademika Unair sendiri.
Menurut Suko Widodo Unair tidak terlibat secara kelembagaan terkait dukung-mendukung capres-cawapres. Unair sebagai lembaga pendidikan memilih netral di dalam panggung politik.
“Unair netral, tidak mendukung pasangan calon mana pun, apabila ada alumni mendukung salah satu calon itu bukan atas nama Unair secara lembaga,” ujarnya saat dihubungi Suaramuslimdotnet, Selasa (8/1).
Suko juga mengingatkan bahwa tanggal 2 Januari lalu, saat yang sama ada sebagian alumni Unair yang mendeklarasikan dukungan kepada paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandi itu bukan atas nama lembaga Unair secara resmi.
“Kemarin juga ada sebagian alumni Unair yang mendukung nomor 02, itu sudah diklarifikasi oleh Sekretaris Jendral M. Budi Widajanto bahwa IKA Unair tidak terkait dengan keduanya,” tambah pengajar ilmu komunikasi Universitas Airlangga Surabaya itu.
Suko menyayangkan deklarasi tersebut membawa hymne Airlangga sebagai awal pembuka acara.
“Sangat disayangkan, mengapa mereka membawa hymne Airlangga sebagai pembuka, padahal Unair tidak berpolitik praktis, mereka membawa kepentingan pribadi,” tambahnya.
“Politik yang gak beretika membuat keburukan saja. Kasihan rakyat. Kasihan Unair. Kami sudah menjelaskan semuanya, nafsu kekuasaan kadang membuat orang kalap. Menghalalkan segala cara,”pungkasnya.
Reporter: Teguh Imami
Editor: Muhammad Nashir