Solid Bukan Karena Benefit

Solid Bukan Karena Benefit

Solid Bukan Karena Benefit
Ilustrasi staf perusahaan

Suaramuslim.net – Dalam berbagai studi kasus manajemen, banyak perusahaan yang terus berpikir tentang engagement karyawan pada organisasinya. Karena rumusnya memang sederhana, makin solid hati karyawan dengan perusahaannya, maka makin baik performanya.

Di komunitas juga demikian, kesolidan anggota adalah awalan dari bersinar atau tidaknya karya komunitas tersebut di masyarakat. Lagi-lagi loyalitas dan soliditas menjadi sebuah bahasan yang terus dibahas.

Lalu bagaimana Al Quran mengajarkan proses ikatan hati terjadi? Bagaimana loyalitas itu tercipta? Bagaimana kesolidan itu hadir?

Sangat jelas sekali kalau kita buka surat Al Anfal ayat 63 berikut:

وَأَلَّفَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡۚ لَوۡ أَنفَقۡتَ مَا فِي ٱلۡأَرۡضِ جَمِيعٗا مَّآ أَلَّفۡتَ بَيۡنَ قُلُوبِهِمۡ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ أَلَّفَ بَيۡنَهُمۡۚ إِنَّهُۥ عَزِيزٌ حَكِيمٞ

“Dan Dia (Allah) yang mempersatukan hati mereka (orang yang beriman). Walaupun kamu menginfakkan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sungguh, Dia Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (QS 8:63).

Maka yang menyatukan hati adalah Allah. Hati ini tidak bisa disatukan dengan benefit dunia.

Kalimat Allah sangat jelas: “lau anfaqta ma fil ardhi jami’an” kalau kamu infaqkan semua harta seisi bumi, “maa allafta baina qulubihim,” niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka.

Maka karyawan tidak bisa diikat hatinya dengan gaji, akan selalu ada yang bisa menggaji lebih besar.

Anggota komunitas juga tidak akan bisa diikat dengan benefit. Mau dilayani atau mau dikasih seisi bumi, tidak akan bisa membuat anggota loyal ke komunitas.

Karyawan kita hanya bisa loyal kalau bisnis kita memang benar-benar diniatkan jadi penghambaan kepada Allah, dan hati karyawan juga kepada Allah, baru Allah akan turun menyulam hati antar karyawan.

Bisnis menghasilkan produk, produk isinya manfaat untuk market, artinya bisnis diniatkan untuk melayani manusia. Membantu manusia terpenuhi kebutuhannya. Menolong manusia. Itulah makna penghambaan, yang akan mengikat hati manusia.*

Penulis: Rendy Saputra – Risalah Masjid Cahaya

*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment