Strategi Kemendag Menjadikan Indonesia Negara Maju

Strategi Kemendag Menjadikan Indonesia Negara Maju

Pemerintah Dorong Industri Otomotif dan Kimia Manfaatkan RCEP
Direktur Perundingan ASEAN Kemendag Donna Gultom dalam Diskusi Media Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta, Rabu (20/11).

JAKARTA (Suaramuslim.net) – Kementerian Perdagangan menilai kerja sama dalam kerangka Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan menjadi salah satu peluang bagi Indonesia untuk menumbuhkan kondisi perekonomiannya dan menjadi negara maju.

“RCEP peluang kita ke depan untuk maju, jadi harus segera disiapkan. Perundingan ini kita kawal betul dari hari pertama sampai terakhir, apa yang harus kita jaga kita tahu. Proses itu sudah kita edukasi tujuh tahun ini. Jadi dalam kajian disebut ada potensi dan ada ancaman. Tapi bagaimana ancaman itu berkurang dan yang kita dapatkan lebih banyak,” kata Direktur Perundingan ASEAN Kemendag Donna Gultom di Jakarta, Rabu (20/11).

Lebih lanjut Donna Gultom menyebutkan bahwa peluang itu besar karena Indonesia dilihat oleh negara lain, khususnya kawasan ASEAN, sebagai negara yang memiliki karakter good faith, yakni dapat dipercaya dalam perundingan-perundingan.

“Kesimpulan saya dalam tujuh tahun berunding, Indonesia dinilai sebagai negara yang punya masalah, sensitivitas, tapi punya komitmen untuk perbaiki diri sehingga bisa dipercaya. Mudah-mudahan ke depan negara kita menjadi menarik untuk investasi, terutama dari luar negeri,” tuturnya.

Maka itu, lanjut Donna Gultom, Indonesia harus memanfaatkan peluang tersebut dengan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi RCEP.

Terkait itu, menurutnya, Pemerintah akan terus mendorong sektor industri, khususnya industri dengan teknologi tinggi, tumbuh kembang sehingga memiliki nilai tambah yang lebih baik lagi.

“Mudah-mudahan kita jaga terus ini dan bangun terus kesiapan kita. Kalau sektor industri kita maju berkat investasi yang masuk, ini peluang bagi tumbuhnya industri baru yang memanfaatkan outsource dari beberapa negara kawasan RCEP. Kalau kita tidak dapat menarik investasi, kita tidak akan mendapatkan apa-apa,” ujarnya.

Reporter: Ali Hasibuan
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment