Sukseskan pelaksanaan KTT G20, PLN tambah 2 pembangkit perkuat listrik Bali

Sukseskan pelaksanaan KTT G20, PLN tambah 2 pembangkit perkuat listrik Bali

DENPASAR (Suaramuslim.net) – PT PLN (Persero) menambah dua pembangkit untuk meningkatkan keandalan pasokan listrik Bali demi menyukseskan pelaksanaan KTT G20.

Peletakan batu pertama (groundbreaking) proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid Nusa Penida dan relokasi Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Grati ke Pesanggaran, Bali, dilakukan pada Jumat (18/02/22).

Selain itu, juga menjadi salah satu showcase yang akan diperlihatkan kepada dunia melalui KTT G20 untuk menunjukkan PLN siap mengawal transisi energi Indonesia menuju era energi baru dan terbarukan (EBT).

Acara groundbreaking dilakukan langsung oleh Gubernur Bali Wayan Koster bersama Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo serta disaksikan langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Bali Ade T Sutiawarman dan Kepala Kepolisian Daerah Bali Irjen Pol I Putu Jayan Danu Putra di Pesanggaran, Bali.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi bukti keandalan listrik PLN dalam mendukung kegiatan berstandar dunia.

Oleh karena itu, PLN harus melakukan persiapan yang matang, terutama dari sisi pembangkit hingga transmisi, sampai ke venue acara.

Saat ini total daya mampu kelistrikan Bali sebesar 1.322 megawatt (MW). Dengan perkiraan beban puncak saat KTT G20 sebesar 970 MW, maka listrik Bali masih memiliki cadangan sebesar 341,1 MW atau 25,9 persen.

“Dalam menghadapi KTT G20 memang demand-nya bertambah. Saat ini 770 MW saat KTT G20 akan naik menjadi 970 MW. Sistem aman, tapi belum benar-benar aman untuk itu arahan Pak Gubernur kita tambah relokasi dua unit PLTG berkapasitas total 200 MW dan PLTS Hybrid berkapasitas 3,5 MW. Kami berharap dengan kehadiran dua pembangkit ini bakal makin memperkuat pasokan listrik Bali,” ucap Darmawan.

PLTS Hybrid Nusa Penida akan dibangun di atas lahan seluas 4,5 hektare (ha) milik PT Indonesia Power (IP) di Desa Suana, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali. Dengan hadirnya PLTS Hybrid ini nantinya akan turut menurunkan emisi karbon sebesar 3.200 ton CO2 per tahun.

Saat ini, PLTS Hybrid Nusa Penida sudah dalam proses pelelangan umum EPC dan telah memasuki tahap penandatanganan kontrak. Proyek berkapasitas 3,5 MW ini direncanakan beroperasi komersial pada Oktober 2022.

Sedangkan proses pekerjaan relokasi PLTG Grati Blok 1 dengan kapasitas 2 X 100 MW ke Pesanggaran direncanakan selesai pada Oktober 2022 untuk unit pertama, dan unit kedua pada 2023.

Proyek ini akan dibangun di atas lahan seluas 1,9 ha milik Pemda Bali dan milik IP. Adapun saat ini progres pekerjaan relokasi tersebut dalam tahap site preparation dan siap dilakukan erection.

Darmawan menjelaskan, kedua pembangkit ini masuk ke dalam program PLN untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) dalam rangka memenuhi kebutuhan pasokan tenaga listrik dan mengurangi pemakaian bahan bakar minyak (BBM).

“Program ini juga dilaksanakan untuk mendukung target pemerintah perihal bauran energi terbarukan yang ditargetkan mencapai 23 persen pada 2025,” terangnya.

Darmawan mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang dilakukan dengan Pemerintah Provinsi Bali sehingga proses relokasi dan pembangunan pembangkit dapat terealisasi.

Reporter: Dani Rohmati
Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment