Suporter Tewas Dikeroyok: Loyalitas Salah Arah

Suporter Tewas Dikeroyok: Loyalitas Salah Arah

Fanatik Penyebab Penyakit

Suaramuslim.net – Beberapa hari yang lalu, tersiar kabar tewasnya suporter Persija. Ia dikeroyok oleh puluhan bobotoh Persib hingga nyawanya tak terselamatkan lagi saat menonton pertandingan Persib lawan Persija. Pertandingan dilangsungkan  di Stadion Bandung Lautan Api. Berdasarkan kronologi yang tersiar di televisi, saat itu ia sedang selfie di depan stadion sambil menunjukan kartu anggota The Jak. The Jak adalah sebutan untuk suporter militan Persija. Ternyata aksinya itu diketahui oleh puluhan bobotoh. Tragedi pun terjadi. Meski sudah berusaha melarikan diri, hingga berlindung di pedagang kali lima, ternyata amarah suporter Persib tetap melahapnya. Ia pun akhirnya tewas sia-sia.

Hal ini memantik keprihatinan banyak pihak. Baik dari kalangan suporter, hingga tokoh nasional dari kedua wilayah tersebut. Cawapres dan juga mantan wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno misalnya, beliau menyayangkan rivalitas olah raga yang sampai menimbulkan korban jiwa. Sementara itu, Ridwan Kamil, Gubernur terpilih Jawa Barat bahkan mengirimkan pernyataan yang cukup keras. Menurutnya, lebih baik tidak ada pertandingan bola bila sampai menimbulkan korban jiwa.

Fenomena kesukaan atau hobi yang telah mencapai kadar di luar nalar memang kerap dijumpai di dunia ini. Pelakunya rela melakukan apa pun untuk memenuhi hasrat tersebut. Seorang pecinta mobil misalnya, ia rela mengeluarkan ratusan miliar rupiah untuk mobil incarannya. Seorang kolektor barang antik, dia rela membeli benda-benda kuno yang bagi orang lain kurang bernilai, namun baginya nilainya tiada tara.

Demikian pula dengan suporter bola. Saat tim kesayangannya berlaga, ia rela melakukan hal-hal di luar batas kewajaran. Misalnya mengikuti ke manapun timnya bertanding, meskipun bekal yang ia miliki minim. Atau bahkan menyakiti orang lain yang dianggap melecehkan tim jagoannya. Bagi mereka, inilah cerminan cinta dan loyalitas.

Benarkah kiranya nasihat yang menyebutkan, “Barang siapa mencintai sesuatu, maka dia akan menjadi hambanya.” Nasihat ini menunjukkan bahwa seseorang yang mencintai sesuatu secara berlebihan, maka dia akan menjadi hamba dari objek yang ia cintai. Seorang jejaka yang sedang dirundung asmara, misalnya. Dia akan bersegera menjemput sang pujaan hati, meskipun ia harus menerobos hujan lebat. Seorang pecinta kuda, ia rela mengeluarkan berjuta-juta rupiah untuk merawat kudanya. Bahkan menjadi kebahagiaan dirinya, saat bisa menunggui dan menyaksikan kudanya makan rumput.

Sesungguhnya tidak ada yang salah bila kita menyukai sesuatu. Namun harus tetap dalam kewajaran. Karena memang Allah lah yang telah melengkapi diri kita dengan rasa itu. Dan menjadi kewajiban kita untuk mengontrol dan mengarahkannya. Dalam surat Ali Imran ayat 1, Allah berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).”

Ada di antara itulah kesukaan manusia akan dunia ini. Namun, kita harus bisa mengendalikan agar tidak melenceng dari tujuan kita hidup di dunia ini, yaitu beribadah kepada Allah.

Lalu, kepada siapa dan dalam hal apakah kita mendedikasikan loyalitas kita? Tentu kepada Allah dan Rasul. Hal-hal lain tak patut untuk menggoyahkan kecintaan dan ketaatan kita kepada Allah. Boleh kita menyukai hal lain, namun derajatnya dibawah kecintaan kita kepada Allah. Kita boleh hobi main bola, namun saat adzan berkumandang, kita tunaikan shalat lebih dulu. Kita pun hanya melakukan yang diperbolehkan oleh Allah. Tidak menyakiti orang lain. Apalagi menganiaya suporter rival kita. *

Kontributor: Mohammad Efendi *
Editor: Oki Aryono

*Pendidik di SD Al Hikmah Full Day School Surabaya
*Opini yang terkandung di dalam artikel ini adalah milik penulis pribadi, dan tidak merefleksikan kebijakan editorial Suaramuslim.net

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment