Surabaya bisa menjadi kota sahabat untuk semua anak

Surabaya bisa menjadi kota sahabat untuk semua anak

Dokumentasi Forum Anak Surabaya.

SURABAYA (Suaramuslim.net) – Surabaya perlu memastikan bahwa setiap anak dapat menikmati masa tumbuh kembang mereka untuk bermain, belajar, berteman, bergembira dan berprestasi, untuk mewujudkan kota yang bersahabat dengan anak dan menjadi bagian dari jejaring kota-kota elite di dunia melalui Child Friendly City Initiatives (CFCI),

Situasi anak yang diimpikan tersebut sesuai dengan visi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang ingin menjadikan Surabaya sebagai kota gobal yang humanis.

Kepala Perwakilan Kantor UNICEF Wilayah Jawa, Arie Rukmantara pada Senin (12/01/23) menyampaikan bahwa nol kasus bukanlah indikator kota yang bersahabat dengan anak.

Dalam kesempatan pembahasan Perubahan Perda Perlindungan Anak dengan Komisi D DPRD, Arie menyampaikan, kota-kota elite dalam jejaring CFCI pun masih mencatat laporan kekerasan dan pelanggaran hukum melibatkan anak.

Hampir mustahil ditekan ke angka nol. Dan bukan itu intinya. Yang paling penting adalah terbangun sistem yang dapat mencegah dan meminimalkan kondisi tidak baik tersebut.

Arie melanjutkan apabila kasus kekerasan terhadap anak atau oleh anak tetap terjadi, baik pelaku maupun korban anak dapat ditangani dengan cepat, lewat cara yang tepat, sehingga tidak akan menimbulkan kerugian dan trauma yang lebih besar bagi anak dan masyarakat.

Arie sangat mengapresiasi inisiatif merevisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak yang saat ini sedang dibahas di Komisi D DPRD Kota Surabaya.

Menurutnya, untuk mewujudkan kota yang aman, nyaman, ramah dan bersahabat untuk semua anak, perlu ada investasi yang masif untuk mencegah dan mengurangi potensi anak berhadapan dengan hukum dan terjadinya kekerasan oleh dan terhadap anak.

“Dan investasi ini harus dilakukan semua pihak: pemerintah, swasta, media, perguruan tinggi, warga kota,” jelas Arie.

Investasi bersama ini dapat dilakukan dengan memperbanyak fasilitas ramah anak dan sistem pelayanan dna perlindungan bagi anak.

Misalnya dengan menambah ruang-ruang kegiatan bagi anak dan remaja, khususnya bagi komunitas miskin kota. Dengan syarat memastikan bahwa pemeliharaan ruang-ruang tersebut harus melibatkan anak dan masyarakat sekitar.

Layanan lain yang dapat diperkuat di tingkat kampung-kampung termasuk edukasi pencegahan perundungan (bullying), pengenalan hak-hak anak, dan layanan psikososial yang melibatkan anak-anak sebaya sebagai konselor sebaya sebagaimana yang telah dilakukan oleh Forum Anak Surabaya.

UNICEF Indonesia lewat perwakilan di Surabaya berkomitmen mendukung pemerintah kota dengan berpartisipasi dalam penyempurnaan draft bersama DP3APPKB Kota, menciptakan Kampung Arek Surabaya yang aman bagi anak dan mencegah kekerasan baik di lingkungan anak maupun diranah daring (online).

“Berikan panggung kepada anak-anak untuk peduli dan berbagi sesama mereka, berkolaborasi dengan orang dewasa dan pemerintah kota untuk merumuskan kota yang nyaman bagi anak pada hari ini dan tetap layak untuk anak di masa depan,” ujar Arie.

Bersama anak-anak, Kota Surabaya akan dapat merumuskan A Child Friendly City for Every Child. Kota sahabat anak untuk semua anak.

Editor: Muhammad Nashir

Like this article?

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on WhatsApp
Share on Telegram

Leave a comment